"Dalam waktu dekat tim akan bertemu dengan manajemen Pertamina yang baru," kata Sudirman, Jumat (28/11/2014). Menurut Sudirman, polemik terkait Pertamina Energy Trading Limited (Petral) akan jadi salah satu fokus pertemuan tersebut.
Saat ini, kata Sudirman, tim reformasi yang juga dikenal sebagai Tim Anti-Mafia Migas dengan Faisal Basri sebagai ketuanya itu sedang melakukan kajian menyeluruh, baik soal peran, kinerja, proses bisnis, maupun kepemimpinan di Petral.
“Karena kadang-kadang kalau bisnisnya baik, tapi pemimpinnya kurang baik, juga bisa kemana-mana. Makanya kami review keseluruhan," ujar Sudirman. "Dan tentu (kami) saja akan berkunjung ke Petral."
Selepas kunjungan itu, ujar Sudirman, Tim Anti-Mafia Migas akan mengeluarkan rekomendasi. "Mau diapakan (Petral) ke depan. Tapi kami tidak ingin gegabah. Kami ingin mengambil keputusan (yang) dasarnya adalah fakta, bukan judgement secara serampangan,” tegas dia.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Usaha (BUMN) Rini Soemarno mengatakan Petral merupakan pekerjaan rumah utama direksi baru Pertamina. Rini menuturkan, pemerintah sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo ingin adanya sistem yang transparan dalam tata kelola migas.
Rini pun berpendapat, sebetulnya yang terbaik adalah semua pengelolaan migas bisa dilakukan di Indonesia. “Nah, tentunya untuk memindahkan hal ini tidak bisa dilakukan langsung sekaligus. Tetapi tentunya ini akan menjadi pekerjaan rumah paling utama untuk direksi yang baru,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.