Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Rp 750 Miliar, Tahun Depan Astra Bangun 15 Dealer

Kompas.com - 01/12/2014, 07:31 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk (ASII) memprediksi bisnis otomotifnya masih melambat hingga tahun depan. Untuk mengatasinya, perseroan akan memperkuat distribusi dan jaringan dengan membangun 10 hingga 15 dealer mobil baru pada tahun depan.

Iwan Hadiantoro, Chief Group Treasury & Investor Relation ASII, mengatakan, setiap dealer biasanya membutuhkan dana sekitar Rp 50 miliar. Jadi, untuk membangun 10-15 dealer tahun depan, ASII akan menyiapkan dana sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 750 miliar.

"Jadi bukan cuma mendorong produk baru tetapi pelayanan dan jaringan distribusi terus diperluas," ujar Iwan di Bogor, Jumat (28/11/2014).

Selain itu, ASII juga tetap melakukan ekspansi peningkatan kapasitas produksi dengan membeli mesin-mesin baru.

Iwan mengatakan, tahun depan, bisnis otomotif ASII tak akan banyak tumbuh. Soalnya, masih ada tekanan dari sentimen kenaikan suku bunga acuan. Oleh karena itu, ASII pun ingin lebih banyak melakukan diversifikasi bisnis dan mengurangi ketergantungan dari bisnis otomotif.

Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti menambahkan, hingga September 2014 kontribusi bisnis otomotif mencapai 59 persen dari total pendapatan ASII. Namun, kontribusi itu menyusut jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar 68 persen. Harapannya, dalam beberapa tahun mendatang, kontribusi bisnis otomotif dan bisnis non-otomotif ASII bisa seimbang.

"Sekarang kami tidak ingin bergantung di bisnis otomotif. Akan memperbesar lini bisnis yang lain juga," tambahnya.

Di bisnis otomotif, ASII juga masih akan mengandalkan produk Low Cost Green Car (LCGC). Iwan bilang, sejauh ini, produk LCGC berkontribusi 20 persen ke pendapatan otomotif ASII. Produk LCGC ASII dinilai siap bersaing dengan pasar regional seperti Malaysia dan Thailand. "Kita harus siap jika diserbu produk impor," kata dia.

Iwan memprediksi, penjualan mobil nasional di tahun ini stagnan di kisaran 1,25 juta unit. Pasar otomotif dinilai baru akan pulih pada tahun 2016 mendatang dan diharapkan bisa tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia, mencapai 6 persen-10 persen. (Narita Indrastiti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com