Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Bidang Usaha Ini Masuk Daftar Prioritas Percepatan Izin Investasi

Kompas.com - 03/12/2014, 08:03 WIB
Tabita Diela

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyatakan segera menyederhanakan proses perizinan investasi. Bila sebelumnya perizinan ini diterbitkan berdasarkan kementerian, rencananya pada masa mendatang izin akan diatur per bidang usaha. Ada empat bidang usaha dipastikan masuk dalam daftar prioritas.

"Jadi prioritas karena memberikan dampak percepatan pembangunan yang lebih besar," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKP), Franky Sibarani, Selasa (2/12/2014). Empat bidang usaha yang pasti masuk daftar prioritas itu, sebut dia, adalah listrik, pangan, maritim, dan usaha padat karya.

Saat ini, sebut Franky, ada 1.249 bidang usaha di Indonesia. Banyaknya jenis usaha tersebut, ujar dia, menjadi dasar pemerintah untuk membuat prioritas. (Baca: Pemerintah Janji Izin Investasi Lebih Ringkas Mulai 2015).

"Nah, bidang usaha prioritas yang tadi memberikan dampak percepatan pembangunan. Terutama listrik," tegas Franky. Pangan, lanjut dia, menjadi bidang usaha dengan dampak terbesar kedua bagi percepatan pembangunan itu.

"Tentu nanti perlu dicari, perlu komunikasi lagi. (Akan masuk pula) maritim, kemudian (bidang usaha) padat karya, ada sepatu ada makanan minuman ada alas kaki misalnya. Dari situ kami akan lebih push (untuk bidang usaha yang lain)" imbuh Franky.

Seusai rapat koordinasi (rakor) Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Kantor Kemenko Perekonomian ini, Franky menjelaskan bahwa ke-26 kementerian terkait investasi, telah  menyepakati penyederhanaan izin dengan mengangkatnya ke tingkat pusat.

"Salah satunya kami harus melihat perizinan itu berdasarkan lokasinya di mana. Kami sedang me-list up proyek mana, di mana yang mengalami hambatan. Selama ini mungkin hanya satu dua yang muncul ke permukaan. Sebenarnya ada juga yang belum muncul, nah itu yang sedang kami kumpulkan," papar Franky.

Menurut Franky, instansinya belum bisa memastikan bahwa pada Januari 2015 percepatan proses pengurusan izin ini sudah dapat berjalan sepenuhnya. Dia mengatakan, rencana ini butuh pula sinergi tak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat provinsi dan kabupaten kota, untuk kemudian dibangun sistemnya.

Namun, Franky memastikan konsep perizinan satu pintu segera bisa berjalan untuk program-program prioritas seperti yang sebagian di antaranya sudah dia sebutkan itu. "Akhir Januari untuk bidang ini berjalan. Tinggal nanti bidang usahanya yang mana? Itu yang kami kaji sekarang," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com