Indeks dollar AS naik tipis hingga Selasa dini hari, setelah data industrial production dan capacity utilization AS membaik. Perbaikan itu juga diikuti oleh kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun ke 2,1 persen. Pagi ini ditunggu PMI manufacturing China yang diperkirakan turun.
Rupiah melemah tajam bersama mata uang lain di Asia hingga Senin (15/12/2014) sore dan juga pelemahan IHSG sebesar 1 persen. Kenaikan imbal hasil SUN 10 tahun sebesar 22 bps juga terjadi pada saat yang bersamaan.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, kombinasi antara aksi jual asing di pasar modal, ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed, serta besarnya kebutuhan dollar AS di pasar domestik menjadi penyebab utama pelemahan rupiah.
Rupiah diperkirakan masih akan berada dalam tren pelemahan hingga triwulan I-2015 tetapi akan membaik sesudahnya sampai akhir 2015. Pelemahan tajam diperkirakan hanya akan terjadi pada saat dan menjelang kenaikan suku bunga the Fed yang diperkirakan terjadi pada tahun depan.
"Hari ini rupiah masih akan berada di dalam tren pelemahan walaupun derajat pelemahannya akan berkurang dibandingkan pada Senin kemarin," berdasarkan riset Samuel Sekuritas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.