Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Gugat Pemerintah, Newmont Mengaku Dukung Penuh UU Minerba

Kompas.com - 19/12/2014, 09:51 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


SUMBAWA, KOMPAS.com – PT Newmont Nusa Tenggara (Newmont) sempat menggugat pemerintah Indonesia kerena diwajibkan membuat smelter sesuai Undang-undang Mineral Batubara (Minerba). Meskipun begitu, perusahaan asal Amerika Serikat itu mengaku mendukung penuh Undang-undang tersebut diterapkan.

“Semangat Undang-undang (Minerba) untuk menciptakan proses hilirisasi (tambang) kita sangat support sekali,” ujar Senior Manager Operasional Newmont Wudi Raharjo saat berbincang di Kantor Newmont, Sumbawa Barat, Kamis (18/12/2014).

Menurut Wudi, proses hilirasi hasil tambang dalam negeri sangatlah penting. Pasalnya, perusahaan tambang bisa menaikan nilai tambah hasil tambagnya tanpa harus bersusah payah mengirimnya ke pabrik smelter di luar negeri.

Newmont bahkan mengaku tidak memiliki kepentingan untuk selalu mengekspor langsung hasil tambangnya (konsentrat) ke pabrik smelter di luar negeri. Bagi Newmont,  apabila ada pilihan mengolah hasil tambang di dalam negeri, maka biaya produksi pasti akan lebih murah ketimbang harus mengolah di negera lain.

Sementara itu terkait alasan menggugat pemerintah ke badan abritase, Newmont mengatakan bahwa hal itu lantaran pemerintah mewajibkan perusahaan membuat smelter sendiri. Padahal kata dia, Newmont tidak memiliki dana besar untuk membangun pabrik yang berfungsi  menaikan nilai tambah hasil tambang  tersebut.

“Smelter yang mau dibangun Freeport itu kapasitasnya setahun 1,6 juta ton konsentrat. itu membutuhkan investasi sebesar 2,3 miliar dollar AS,” kata dia

Newmont mengaku harus berutang ke bank sebesar 550 juta dollar AS untuk biayai operasionalnya saat ini. “kami tidak mampu (investasi smelter sendirian),” kata Wudi,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com