Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diakuisisi Bosowa, Sky Aviation Bakal Ganti Nama

Kompas.com - 25/12/2014, 10:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bosowa Corporindo mengakuisisi maskapai penerbangan Sky Aviation. Bosowa bakal mengganti nama maskapai Sky Aviation begitu proses akuisisi selesai dilakukan oleh perusahaan multinasional yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan tersebut.

"Kami pastikan nama Sky Aviation diubah. Sudah kami seleksi beberapa nama, pokoknya lucu-lucu deh nama maskapainya. Tetapi nanti, kami akan beritahu setelah proses restrukturisasi Sky selesai dilakukan," kata Erwin Aksa, Chief Excecutive Officer Bosowa, kepada Tribunnews.com, Rabu (24/12/2014).

Bukan hanya soal nama, Erwin juga berencana merombak seluruh jajaran manajemen Sky Aviation agar maskapai tersebut bisa kembali bersaing secara komersial dengan yang lainnya.

Rencana pengambilalihan maskapai Sky Aviation, menurut dia , sudah dipikirkan sejak jauh-jauh hari, namun kedua belah pihak baru sepakat pada bulan lalu. Kendati demikian, Erwin masih enggan menyebutkan berapa dana yang disiapkan Bosowa untuk mengakuisisi maskapai yang sudah berhenti beroperasi sejak Maret 2014 tersebut.

"Dananya belum dihitung karena kami masih menunggu proses restrukturisasi termasuk sejumlah utang Sky Aviation. Namun yang terpenting adalah, Bosowa siap membantu perusahaan lokal yang sedang kesulitan keuangan. Jangan sampai maskapai kita kembali jatuh ke tangan asing," katanya.

Dia mengatakan, langkah beraninya mengakuisisi Sky Aviation menjadi bentuk keseriusan Bosowa dalam menggarap industri penerbangan atau sektor jasa. "Selama ini Bosowa dikenal dengan bisnis di sektor perdagangan dan industri, tapi kami ingin coba hal baru," ucapnya.

Erwin berharap proses finalisasi bisa berjalan cepat dan dia juga akan mengoptimalkan tenaga-tenaga dalam negeri sebagai prioritas untuk manajemen baru di industri ini.

"Kami menargetkan pertengahan tahun depan sudah bisa diluncurkan dengan nama baru dan Bosowa sekaligus unjuk gigi sebagai pemain di bisnis maskapai yang mengusung keamanan penerbangan yang tinggi dan layanan prima," katanya.

Sebelum berhenti beroperasi, Sky mengoperasikan tiga unit pesawat Sukhoi SSJ-100, lima unit Fokker F50, satu unit Fokker 100, satu unit Caravan, dan satu unit Cirrus SR-22.

Erwin juga memastikan semua pesawat masih ada dan belum ada yang ditarik oleh lessor. "Sebanyak 18 rute yang kami tinggalkan juga bakal diterbangi kembali. Kami juga sudah lapor ke Kementerian Perhubungan terkait rencana bisnis kami yang mengakuisisi Sky. Ternyata izin masih ada, dan dalam waktu dekat kami akan urus semuanya,"  jelasnya. (Sanusi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com