Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Petani yang Diserap Bulog Capai 2,5 Juta Ton

Kompas.com - 29/12/2014, 15:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi pengadaan beras dalam negeri atau penyerapan beras produksi petani oleh Perum Bulog pada 2014 hingga Desember mencapai 84 persen atau 2,5 juta ton dari target sebesar 3 juta ton.

Pelaksana tugas Dirut Perum Bulog Budi Purwanto mengatakan realisasi pengadaan dalam negeri yang di bawah target tersebut disebabkan produksi beras dalam negeri tahun ini mengalami penurunan, sedangkan di lain sisi harga beras di pasaran mengalami kenaikan.

"Kondisi tersebut mengakibatkan petani lebih memilih menjual beras di pasaran yang harganya lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP)," katanya di sela Seminar Nasional "Membangun Sistem dan Program Strategis Kedaulatan Pangan" di Gedung Perum Bulog, Senin (29/12/2014).

Dia mengungkapkan, harga gabah maupun beras di pasaran selalu lebih tinggi dibandingkan HPP, sementara Bulog harus membeli beras petani dengan HPP.

Pada November 2014 harga beras termurah di pasaran sebesar Rp9.221 per kg atau 39,7 persen di atas HPP sedangkan harga gabah kering panen (GKP) Rp4.612/kg atau 37,6 persen di atas HPP.

Budi menyatakan, saat ini kemampuan Bulog untuk menyerap gabah petani sebesar 5-9 persen dari produksi nasional per tahun atau sekitar 1,5 hingga 3,6 juta ton setara beras per tahun.

Menurut dia, pengadaan beras dalam negeri tahun ini menurun jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai 3,4 juta ton atau 7,8 persen dari produksi beras nasional 44,72 juta ton atau 71,2 juta ton gabah kering giling.

Pada 2014, tambahnya, berdasarkan Angka Ramalan II Badan Pusat Statistik produksi padi sebesar 70,6 juta ton gabah kering giling (GKG) atau 44,29 juta ton setara beras.

Sementara itu untuk 2015, Budi Purwanto menyatakan, pengadaan beras dalam negeri Bulog akan ditingkatkan menjadi 3,2 juta ton karena produksi tahun depan diperkirakan mengalami kenaikan.

"Kami optimis pengadaan dalam negeri tahun depan bisa meningkat apalagi produksi beras juga akan naik. Kalau bisa kita tidak impor (beras)," katanya.

Terkait stok beras yang dimiliki BUMN tersebut, menurut dia, hingga 24 Desember 2014 sebanyak 1,79 juta ton termasuk cadangan beras pemerintah (CBP) 251 ribu ton, sehingga cukup untuk menstabilkan harga beras di pasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com