Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Rendah, Penerimaan Migas Terpangkas Separuh

Kompas.com - 30/12/2014, 13:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mematok target produksi minyak (lifting) pada 2015 sebesar 840.750 barel per hari, dan lifting gas sebesar 1.170 - 1.177 MBOEPD.

Kepala Humas SKK Migas Rudiantoro Rimbono menuturkan, jika target lifting tercapai maka penerimaan migas pada 2015 sekitar 12,9 miliar dollar AS hingga 19,4 miliar dollar AS.

"Penerimaan itu dengan asumsi ICP 65 dollar AS per barel sampai 85 dollar AS per barel. Kalau ICP 65 dollar AS per barel, penerimaannya sebesar 12,9 miliar dollar AS. Kalau ICP 85 dollar AS per barel penerimaannya sebesar 19,4 miliar dollar AS," jelas Rudi, Selasa (30/12/2014).

Penerimaan migas berpotensi terpangkas separuh sebab harga minyak dunia juga melorot tajam, hingga di bawah 60 dollar AS per barel, untuk dua jenis acuan WTI dan brent.

Sepanjang 2014, SKK mencatat realisasi lifting minyak sebesar 794.000 barel per hari, sementara lifing gas mencapai 1.218 MBOEPD. Lifting tersebut diperoleh dari performa sebanyak 80 sumur yang telah eksploitasi.

Rudi menjelaskan, dari 80 sumur eksploitasi, 62 sumur merupakan sumur produksi dan 18 sumur merupakan sumur pengembangan. Adapun penerimaan migas sepanjang 2014 mencapai 28 miliar dollar AS, dengan asumsi ICP sebesar 105 dollar AS per barel.

Merosotnya harga minyak dunia menjadi tantangan penerimaan negara sebab kontribusi penerimaan migas terhadap APBN 2014, sebesar 19 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com