Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Internasional Puji SAR Indonesia sebagai Tim Terbaik di Asia

Kompas.com - 30/12/2014, 19:51 WIB

KOMPAS.com
 — Dunia internasional memuji kemampuan tim SAR Indonesia yang mampu menemukan AirAsia QZ8501 dengan cepat dan dianggap sebagai salah satu tim SAR terbaik di di Asia.

"Indonesia telah berpengalaman menghadapi bencana sehingga mereka memiliki kemampuan yang sangat bagus dalam menginvestigasi berbagai insiden," ujar Greg Waldron, editor majalah penerbangan FlightGlobal, sebagaimana dikutip dari Wall Street Journal, Selasa (30/12/2014).

Dari catatan dia, tim SAR Indonesia telah mampu menangani dengan baik berbagai kecelakaan, seperti tenggelamnya kapal feri dan beberapa kecelakaan pesawat, kendati menghadapi kondisi geografis yang cukup sulit.

Waldron mengatakan, tim SAR Indonesia sebenarnya mampu mencari pesawat di lokasi terakhir pesawat tersebut melakukan komunikasi. Namun, karena kondisi cuaca yang buruk, hal itu urung dilakukan.

Investigator Indonesia (KNKT) juga telah memiliki hubungan yang erat dengan berbagai lembaga internasional dalam menelisik berbagai insiden kecelakaan pesawat. Lembaga itu salah satunya adalah National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat.

Sementara itu, Mark Martin, dari konsultan penerbangan independen, Martin Consulting, menuturkan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki kapal laut tanpa awak yang mampu melacak keberadaan benda di bawah laut. "Jika ada pesawat yang tenggelam di laut, saya yakin, pihak Indonesia bisa dengan cepat melacaknya dan proses pencarian akan berhasil," kata dia.

Martin juga menyarankan agar kru pesawat juga dilatih untuk memahami kondisi perairan yang ada dalam rute penerbangan di Indonesia dan memiliki kemampuan navigasi standar ketika dalam keadaan darurat.

CEO AirAsia Toni Fernandes malam ini juga mengapresiasi tim SAR yang dengan cepat mampu menemukan posisi jatuhnya pesawat. "Kami sangat berterima kasih kepada Basarnas yang dengan cepat menemukan korban. Saat ini, fokus kami adalah bagaimana mengevakuasinya," tutur Fernandes.

baca juga:
Nilai Klaim Asuransi AirAsia QZ8501 Diperkirakan Capai Rp 1,24 Triliun
Insiden QZ8501, Bisnis Penerbangan Berbiaya Murah Tetap Favorit Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com