Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa AirAsia Baru Ambil Data Cuaca 42 Menit Setelah Pesawat QZ8501 Hilang?

Kompas.com - 02/01/2015, 20:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa AirAsia tidak mengambil data cuaca sebelum pesawat QZ8501 take off pukul 05.36 WIB. Padahal, data cuaca tersebut sangat berguna bagi pilot saat menerbangkan pesawatnya.

Anehnya, AirAsia baru mengambil data cuaca pada pukul 07.00 WIB—selang 42 menit setelah pesawat QZ8501 hilang dari radar ATC pukul 06.18 WIB.

Menurut Staf Ahli Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid, kemungkinan mengapa AirAsia baru mengambil data cuaca pada pukul 07.00 WIB ialah lantaran adanya tekanan psikologis setelah pesawatnya hilang dari radar ATC.

"Mungkin selama ini mereka enggak biasa ngambil (data cuaca) dan mereka tahu itu salah. Jadi, saat terjadi ini, mereka langsung buru-buru mengambil (data cuaca)," kata dia di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (2/1/2014).

Dia menjelaskan, data yang tidak diambil oleh AirAsia sebelum pesawat take off adalah data hardcopy (keras) mengenai cuaca. Sebenarnya, lanjut dia, AirAsia bisa mengambil data dari website BMKG (softcopy). Namun, data tersebut wajib dicetak dan selanjutnya diserahkan ke pilot.

Atas kejadian itu, Kemenhub akan berusaha menginvestigasi dalam waktu satu minggu. Kemenhub pun sudah memberikan lampu kuning apabila AirAsia terbukti melakukan kesalahan. Bahkan, hukuman pencabutan rute sampai pencabutan izin operasional siap menanti AirAsia.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan fakta baru yang cukup mencengangkan sebelum pesawat AirAsia QZ 8501 hilang kontak. Rupanya, AirAsia tidak mengambil data cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelum pesawat tersebut terbang.

"Berdasarkan laporan Kepala BMKG kepada Menteri Perhubungan (Ignasius Jonan), bahwa memang AirAsia tidak mengambil data cuaca sebelum terbang," ujar Hadi M Djuraid.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, AirAsia baru mengambil data cuaca BMKG pada pukul 07.00 WIB setelah pesawat QZ8501 dinyatakan hilang dari radar. (Baca: Ternyata, AirAsia Tak Ambil Data Cuaca Sebelum Pesawat QZ8501 "Take Off")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com