Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Apple Melonjak, Wall Street Melaju

Kompas.com - 09/01/2015, 08:26 WIB

NEW YORk, KOMPAS.com -
Saham-saham di Wall Street berakhir melonjak untuk hari kedua, pada perdagangan Kamis (8/1/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB), karena harga minyak stabil dan investor menjadi lebih yakin terhadap stimulus moneter di Eropa.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 323,35 poin (1,84 persen) ditutup pada 17.907,87.

Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 36,24 poin (1,79 persen) menjadi 2.062,14, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 85,72 poin (1,84 persen) ke posisi 4.736,19.

Harga minyak AS, yang telah jatuh lebih dari 50 persen sejak Juni, naik sedikit untuk hari kedua berturut-turut. Investor telah khawatir kejatuhan harga minyak mentah bisa menjadi sebuah tanda melemahnya pertumbuhan.

Saham-saham Eropa melonjak karena optimisme Bank Sentral Eropa (ECB) akan segera mengambil langkah-langkah stimulus baru.

"Ada beberapa bukti yang cukup jelas ECB akan segera bertindak," kata Hugh Johnson dari Hugh Johnson Advisors.

"Tidak ada yang benar-benar baru hari ini, tetapi situasi telah berubah sejak bulan lalu, ketika tampak ada terlalu banyak keberatan birokrasi," tambahnya.

Investor bersiap-siap untuk laporan ketenagakerjaan AS periode Desember pada Jumat, yang analis perkirakan akan menunjukkan ekonomi menambahkan 245.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran turun tipis menjadi 5,7 persen.

Saham Apple melonjak 3,8 persen seiring dengan pengumaman bahwa App Store-nya membuat rekor baru pada 2014 dan pada awal 2015, dengan konsumen menghabiskan hampir setengah miliar dollar AS pada aplikasi di minggu pertama Januari.

Saham teknologi lainnya yang naik signifikan termasuk anggota Dow Microsoft bertambah 2,9 persen, Facebook naik 2,7 persen dan pembuat chip Micron Technology menguat 4,9 persen.

Ekuitas yang terkait minyak menguat. Anggota Dow ExxonMobil naik 1,7 persen, sementara Apache naik 3,9 persen dan perusahaan jasa minyak Weatherford International bertambah 2,76 persen.

General Motors naik 1,0 persen karena kepala eksekutif produsen mobil itu Mary Barra memberikan prospek yang kuat untuk penjualan mobil AS, memproyeksikan penjualan industri lebih luas sekitar 16,5-17,0 juta unit pada 2015. Terakhir kali mencapai tingkat 17 juta unit pada 2001.

Ford Motor naik 2,5 persen karena mengangkat dividen kuartalan sebesar 20 persen.

Yahoo naik 3,4 persen setelah aktivis pemegang saham Starboard Value merilis surat peringatan kepala eksekutif Marissa Mayer menentang akuisisi besar dan mengatakan hal itu bisa membuat perubahan kepemimpinan di perusahaan teknologi itu, jika dia melakukan strategi yang salah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com