Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Menteri Minum Jamu Bareng

Kompas.com - 16/01/2015, 11:00 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com  Kementerian Perindustrian mengadakan acara minum jamu bersama di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Jumat (16/1/2015).

Acara yang bertajuk "Minum Jamu Bersama Dalam Rangka Mencintai Industri Jamu Nasional" tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri, di antaranya, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, serta Menteri Ketenagakerjaan Muh Hanif Dhakiri.

Selain dihadiri oleh para menteri, acara ini dihadiri juga oleh Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya Putri K Wardani, Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Charles Saerang, dan Putri Indonesia Pariwisata 2014 Estelita Liana.

Saleh Husin selaku tuan rumah mengatakan, acara minum jamu ini merupakan agenda mingguan di setiap instansi pemerintah. Selain itu, dia menambahkan, tujuan dari agenda ini untuk menumbuhkan kecintaan terhadap produk jamu sebagai warisan budaya nasional.

“Agenda ini rutin tiap minggu, dilakukan bergiliran di setiap kementerian. Mudah-mudahan acara seperti ini akan terus bergema, dilakukan di tempat lain juga tidak hanya di kementerian. Nantinya, saya harapkan setiap tamu menteri akan disuguhi jamu. Kalau sudah begitu, jamu akan mendunia,” kata Saleh.

Senada dengan Saleh, Puan mengatakan, jamu merupakan warisan budaya nasional yang harus dipromosikan. Dirinya menambahkan, dalam era global, penting untuk tidak melupakan akar budaya nasional, mulai dari jamu, industri UKM, tenun batik, dan makanan-makanan tradisional lainnya.

“Kita harus mendukung warisan budaya nasional, salah satunya jamu. Ini juga revolusi mental di mana tujuannya tidak lupa akan akar budaya kita. Karena banyak kearifan lokal yang bisa kita bangun, mulai dari jamu, industri UKM, tenun batik, songket, dan makanan,” ucap Puan yang mengaku sedari kecil sudah “dicekoki” jamu oleh Megawati.

Sementara Putri K Wardani mengatakan, di tengah monopoli barang-barang asing atau impor, salah satu cara menanggulanginya adalah dengan memajukan industri ekonomi kreatif, khususnya industri jamu.

“Jika khawatir dengan barang impor, satu-satunya yang bisa menyaring hal tersebut adalah memajukan ekonomi kreatif, khususnya produksi tradisional berbasis budaya, seperti industri tekstil, tari tarian, dan terkhusus jamu indonesia. Karena Indonesia adalah negara kedua terbanyak penghasil varietas tanaman alami, namun kita masih belum masuk dalam hitungan sebagai eksportir produk berbasis tanaman alami. Jadi ini kesempatan kita,” jelas Putri yang juga CEO PT Mustika Ratu.

Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut diakhiri dengan minum jamu bersama, peragaan busana, dan sesi foto dengan para tamu undangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com