Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Premium Turun, Seharusnya Harga Barang Juga Turun

Kompas.com - 16/01/2015, 15:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar seharusnya berdampak pada biaya produksi barang dan ongkos transportasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan turut memonitor harga kebutuhan pokok dan ongkos angkutan umum.

Untuk harga kebutuhan pokok, Sofyan mengatakan, melalui Bulog, pemerintah akan melakukan intervensi pasar agar harga barang kebutuhan pokok ikut turun.

"Bulog akan ikut bermain di pasar sehingga akan menciptakan stabilitas harga. Sebenarnya, kalau harga naik karena alasan ekonomi, itu tidak masalah. Tapi, kalau naik karena permainan, itu perlu dikontrol," kata Sofyan, di Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Sofyan mengatakan, jika harga premium turun tetapi harga barang dan ongkos angkutan umum tidak turun, artinya struktur pasarnya tidak sehat.

Sementara itu, terkait ongkos angkutan, dia memastikan, Menteri Perhubungan akan melakukan intervensi. "Nanti Menhub akan punya kebijakan mengenai tarif angkutan," kata Sofyan.

Untuk diketahui, penurunan harga premium pada 1 Januari 2015 menjadi Rp 7.600 per liter tidak diikuti dengan penurunan tarif angkutan umum. Sofyan lebih lanjut mengatakan, perubahan harga premium akan dilakukan tiap dua mingguan.

Dia pun mengatakan, pemerintah tidak menyesal menaikkan harga menjadi Rp 8.500 per liter pada November 2014 lalu dan harus menurunkan kembali di level Rp 6.400 per liter.

"Enggak dong (menyesal). Waktu pemerintah menaikkan jadi Rp 8.500, itu harga keekonomiannya adalah Rp 9.400. Tidak ada yang tahu harga minyak turun drastis. Dulu kita pikirkan ada penyesuaian dari 105 dollar AS per barrel menjadi 95 dollar AS per barrel. Ternyata, tiba-tiba turun...druuuukkkk... Pemerintah harus sangat responsif dan share dengan masyarakat," kata dia.

Baca juga: Harga Premium Turun Menjadi Rp 6.600 Per Liter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com