Dengan bercanda, dia pun berencana melaporkan kelakuan rekannya di Kabinet Kerja itu ke Komnas HAM. "Sudah dua kali, Pak, nama saya disebut," ucap Susi kepada Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit, sebelum melaporkan usulan APBN-P 2015 untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Ini memang saya sudah komplain beberapa kali. Kabinet kerja ini kerjanya nge-bully saya, Pak," lanjut Susi disambut tawa di ruang Banggar DPR RI.
Dia menyebut Jonan yang seolah merisak alias mengolok-ngolok Susi dengan menyebut bahwa Susi Air adalah pesawat kecil dengan tarif tinggi.
Saat pemaparan sebelumnya, Jonan menjelaskan perlunya penambahan panjang landasan pacu bandara-bandara utamanya di Indonesia Timur. Dengan landasan pacuyang lebih panjang, pesawat berbadan lebar bisa mengakses bandara tersebut. Ujungnya, biaya transportasi udara dari dan ke Indonesia Timur bisa dikurangi.
Saat ini, mayoritas bandara yang ada di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan hanya bisa diakses pasawat jenis ATR lantaran landasan pacu yangpendek. "Terbang setengah jam, tiketnya bisa sampai Rp 2 juta, mahal, kayak pesawatnya Bu Susi," kata Jonan.
Selain kepada Jonan, Susi juga menyampaikan curhat mengenai Mentan Amran Sulaiman. "Tadi Pak Mentan bilang grogi karena (duduk) sebelah saya. Pak Jonan karena Susi Air. Selalu saja Susi. Saya mau ngelapor saja ke Komnas HAM," kata Susi.
Amran, sebelum melaporkan rencana anggaran Kementan, mengatakan bahwa dia sedikit grogi karena duduk di sebelah Susi. Namun, tak jelas apa yang dimaksud oleh Amran.
Baca juga: Menteri Susi Batasi Penangkapan Lobster, Kepiting, dan Rajungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.