Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Ada Inovasi di Asuransi

Kompas.com - 27/01/2015, 20:14 WIB


KOMPAS.com - Harus ada inovasi di bisnis asuransi kata Presiden Direktur PT Central Asia Financial (CAF) Reginald Yosiah Hamdani. "Kalau tidak, asuransi menjadi beban," kata Reginald saat peluncuran asuransi bertajuk Jagadiri pada Selasa (27/1/2015).

Reginald melanjutkan, pihaknya mencatat berbagai kekhawatiran masyarakat yang melihat asuransi sebagai hal yang membebani. Masyarakat, katanya, acap menemukan kesulitan mengurus klaim. Ada juga beban soal premi yang tak terjangkau. Sementara, beban lainnya adalah pembelian polis yang rumit. "Masyarakat juga mengalami ketidaknyamanan saat dihubungi oleh agen asuransi," kata Reginald.

Masih menurut Reginald, dari sisi bisnis asuransi, sejauh ini, pelaku bisnis asuransi masih mengedepankan upaya-upaya menjual produk asuransi. Hampir tak ada ruang bagi konsumen untuk mengenal produk asuransi itu sendiri.

Lantaran itulah, imbuh Reginald, pihaknya mewujudnya asuransi yang berbasis konsumen. "Artinya, konsumen harus tahu betul produk asuransi tersebut," kata Reginald.

Ada tiga hal yang ditawarkan ke publik melalui Jagadiri. Pertama, instant protection. Pada bagian ini, karena Jagadiri berbasis pada layanan digital, konsumen dengan cepat memiliki manfaat perlindungan dengan cepat, mudah, kapan pun, dan di mana pun. Layanan ini juga tanpa melalui jasa perantara atau agen. Jagadiri menjamin layanan bisa rampung dalam waktu enam menit melalui surat elektronik.

Kedua, Jagadiri memberikan kepastian dalam penerimaan klaim. Konsumen bisa memonitor setiap proses secara daring (online). Nantinya, dalam waktu 14 hari kerja pelanggan tak mendapatkan jawaban atas klaim yang diajukan, otomatis Jagadiri langsung membayarkannya.

Ketiga, Jagadiri menawarkan manfaat perlindungan dengan biaya-biaya premi sangat terjangkau. Reginald mengatakan pihaknya menawarkan premi mulai dari Rp 60.000 per bulan. Lalu, ada lagi jaminan pengembalian uang premi 50 persen setiap tiga tahun.

Sementara itu, di laman jagadiri.co.id, CAF yang merupakan bagian dari Salim Grup menawarkan empat produk asuransi yakni Jaga Aman, Jaga Jiwa, Jaga Investasi Flexy, dan Jaga Sehat DBD. Hingga kini, Jagadiri sudah menggandeng sekitar 400 rumah sakit.

Reginald menambahkan, tahun ini, pihaknya mematok target hingga Rp 25 miliar. Sementara, target konsumen dipatok hingga 35.000 orang. Lalu, Jagadiri mengincar konsumen di usia 28-35 tahun.


Digital

Pada bagian selanjutnya, menjawab pertanyaan Kompas.com, AVP Digital Business CAF Jodie Haryo Pratomo mengatakan penggunaan teknologi digital melalui pemasaran digital bisa memotong biaya perusahaan asuransi hingga 50 persen andai dibandingkan dengan sistem konvesional menggunakan tenaga pemasaran atau agen. "Memang lebih menghemat," katanya.

Tak hanya itu, pilihan pada teknologi digital masih menyisakan ceruk pasar yang dalam, imbuh Jodie. Soalnya, belum banyak pelaku bisnis asuransi yang memanfaatkan strategi seperti ini.

Jodie mengataan pihaknya memperkuat basis layanan digital dengan kapasitas komputasi awan yang memadai. Sistem yang dibangun juga membuat kemampuan untuk mengatasi problem-problem gangguan jaringan lebih cepat dibenahi. "Kalau terjadi gangguan, maksimal enam jam kami sudah membenahi hingga lancar kembali," demikian Jodie Haryo Pratomo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com