Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Laporan Investigasi Awal AirAsia QZ8501 dari KNKT

Kompas.com - 29/01/2015, 14:42 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan banyak poin dalam hasil laporan awal investigasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Dalam paparannya itu, ada berbagai poin penting yang disampaikan KNKT.

Poin penting pertama terkait data flight data recorder (FDR) atau perekam data penerbangan. Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501, Marjono Siswosuwarno, mengatakan bahwa FDR terdiri dari 1.200 parameter yang bisa digunakan untuk menentukan kondisi pesawat.

"Namun, biasanya, dari investigasi 34 parameter saja sudah mampu mengetahui kondisi pesawat. Jadi, enggak perlu 1.200 parameter diinvestigasi," ujar Marjono saat konferensi pers di Kantor KNKT, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Selanjutnya, poin penting kedua yang diungkapkan KNKT terkait dengan waktu rekaman FDR. Menurut KNKT, FDR melakukan perekaman selama 3 menit 20 detik.

Poin ketiga, terkait kondisi cuaca saat pesawat AirAsia QZ8501 jatuh. Menurut dia, kondisi cuaca yang diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat hari naas itu benar.

KNKT mengungkapkan bahwa kondisi cuaca tanggal 28 Desember 2014 berawan dan terdapat awan kumulonimbus. Bahkan, awan itu mencapai titik tertinggi, yakni 44.000 kaki.

"Terdapat awan kumulonimbus, puncaknya awan itu sampai 44.000 kaki," kata Marjono.

Sementara itu, poin penting keempat terkait dengan waktu pesawat naik dari ketinggian awal 32.000 kaki ke sekitar 37.000 kaki dalam tempo 30 detik. Setelah itu, 30 detik kemudian, pesawat menunjukkan penurunan.

Baca juga: KNKT: Sebelum Jatuh, Moncong AirAsia QZ8501 Naik Lebih dari 8 Derajat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com