Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Miskin Pesisir Capai 32 Persen dari Total Masyarakat Miskin Indonesia

Kompas.com - 10/02/2015, 14:18 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha KKP, Ryanto Basuki mengatakan angka jumlah penduduk miskin pesisir cukup besar, yakni mencapai 32,14 persen dari jumlah total penduduk miskin Indonesia.

"Kami melakukan kajian, jumlah penduduk miskin di tahun 2003. Hasilnya jumlah penduduk miskin pesisir sebesar 32,14 persen. Sedang, jumlah penduduk miskin total 16,8 persen. Penduduk miskin pesisir hampir 2 kali lipat penduduk miskin total indonesia," jelas Ryanto di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Menurutnya, hal ini dikarenakan adanya kesenjangan harga kebutuhan antara kedua masyarakat tersebut. Salah satunya adalah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih tinggi di pesisir. "Masyarakat nelayan itu soal BBM yang utama. Mereka mendapatkan harga 2x lebih mahal daripada di kota, jadi program pemerintah solar untuk nelayan, akan penting dalam mengembangkan perikanan," kata Ryanto.

Selain itu, kata dia, masyarakat pesisir juga mendapat harga kebutuhan pokok 30-40 persen lebih tinggi dibandingkan harga di perkotaan. "Masyarakat pesisir, khususnya nelayan membayar lebih mahal kebutuhan pokok. Yaitu, 30-40 persen dibandingkan harga di perkotaan. Dikarenakan kemudahan akses," kata Ryanto.

Menyangkut realita ini, menurutnya, KKP sebenarnya sudah merancakan program kedai pesisir sejak tahun 2001. Namun, kata dia, masuknya bisnis retail minimart menjadi penghalang dari realisasi program ini.

"Kedai pesisir sudah ada dari dulu. Namun peritel modern muncul, kan kedai pesisir konsepnya sama dengan mereka berdua," kata Ryanto.

Berdasarkan data presentasi KKP, untuk menjalankan program 214 unit kedai pesisir diperlukan modal Rp 10,7 miliar, di mana harga per unit adalah Rp 50 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com