Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri Tak Dapat Suntikan, Perusahaan Infrastruktur Diminta Cari Alternatif Pembiayaan Lain

Kompas.com - 13/02/2015, 19:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno menyadari tidak disetujuinya usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan berdampak terhadap pembiayaan infrastruktur. Rini menuturkan, jika suntikan sebesar Rp 5,7 triliun disetujui parlemen, maka Bank Mandiri (BMRI) akan bisa lebih melakukan ekspansi pembiayaan infrastruktur.

"Sekarang (karena ditolak) enggak bisa. Jadi perusahaan-perusahaan infrastruktur baik itu BUMN atau swasta, harus mencari fasilitas (pembiayaan) lain, di tempat lain," tutur Rini dalam temu wicara dengan wartawan BUMN, Jumat (13/2/2015).

Rini melihat, kendati struktur permodalan di BMRI cukup kuat, namun perlu ditingkatkan agar bisa berkompetisi dengan bank-bank di ASEAN. Inilah yang menjadi dasar pemikiran Kementerian BUMN mengusulkan suntikan Rp 5,7 triliun untuk BMRI.

Di sisi lain, Rini juga mencermati kapasitas BMRI dalam memberikan pinjaman sudah cukup mepet. Padahal, potensi BMRI menyalurkan pinjaman untuk proyek-proyek sebelumnya cukup baik.

"Tapi kalau dia tidak dapat (suntikan) pun bukan berarti dia tidak berkembang. Tapi mungkin tidak seagresif yang kita harapkan," kata dia.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kalaupun BMRI tidak mendapat suntikan modal dari negara pada tahun ini, Budi mengatakan masih ada alternatif lain untuk memupuk kapital. Salah satu yang akan dilakukan adalah mengusulkan pengurangan dividen pay out ratio ke Kementerian BUMN. (baca: Usulan PMN Ditolak, Ini Komentar Bos Bank Mandiri).

Namun begitu, dia optimistis, tidak disetujuinya suntikan Rp 5,7 triliun tidak akan menghambat rencana bisnis BMRI yang sudah disusun. Budi yakin, tahun ini BMRI tetap akan mencapai pertumbuhan kredit 15-17 persen. (baca: PMN Ditolak, Mandiri Pastikan Ekspansi Kredit Masih Tetap 15-17 Persen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com