Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perguruan Tinggi Jadi Penyokong Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 17/02/2015, 19:57 WIB


KOMPAS.com - Perguruan tinggi menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata. Catatan itu mengemuka saat pergelaran sosialisasi bertajuk "Gerakan Muda Sadar Wisata untuk Meningkatkan Kepedulian Program Pesona Indonesia (Wonderful Indonesia)". Sosialisasi itu sendiri sekaligus menjadi bagian dari peringatan ulang tahun ke-30 Yayasan Pendidikan Bunda Mulia pada Kamis pekan lalu di The UBM Grand Auditorium Universitas Bunda Mulia (UBM). Pihak UBM bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata.

Catatan Kementerian Pariwisata sebagaimana dipaparkan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam kesempatan itu menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) Pariwisata sampai dengan 2019 akan meningkat dari empat ke delapan persen. Target devisa mencapai 20 miliar dollar AS.

Lalu, pada periode tersebut, jumlah wisatawan mancanegara bisa meningkat menjadi 20 juta orang. Sementara, target wisatawan lokal atau nusantara mencapai 275 juta orang. Peringkat daya saing pariwisata Indonesia pun dipatok menyentuh posisi 30.

Sementara itu, proyeksi Kementerian Pariwisata untuk tahun ini menunjukkan target perolehan devisa besarnya 12 miliar dollar AS. Kemudian, target wisatawan mancanegara menyentuh angka 12 juta orang.

Pada 2014, target wisatawan mancanegara besarnya 10 juta orang. Sementara, target perolehan devisa ada di angka Rp 10 miliar dollar AS.

Dari data Badan Pusat Statistik terdapat angka-angka jumlah kedatangan wisatawan mancanegara pada periode 2010-2014. Berturut-turut, pada 2010 ada 7 juta wisatawan mancanegara yang melancong ke Indonesia. Berikutnya, pada 2011, jumlah tadi meningkat menjadi 7,65 juta orang. Pada 2012, angkanya menjadi 8,04 juta orang. Berlanjut pada 2013, jumlahnya berada di posisi 8,8 juta orang. Pada 2014, terealisasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9,44 juta orang.

UBM konsisten

ubminfo Universitas Bunda Mulia

Arief Yahya yang dalam kesempatan itu didampingi oleh Pendiri Yayasan Pendidikan Bunda Mulia Djoko Susanto mengatakan target tersebut membutuhkan strategi baru agar bisa terwujud. Salah satunya strategi pemasaran dengan promosi dan pencitraan (branding) terfokus. Enjoy Jakarta sebagai branding destinasi Jakarta dapat ditampilkan dengan mencantumkan Enjoy Jakarta by Pesona Indonesia begitu pula branding tematik Great Shopping is Wonderful  Indonesia.

Sementara itu, pada pemaparan program kerja 100 hari Kementerian Pariwisata tercatat peluncuran tiga program pemasaran pariwisata yakni Wonderful Indonesia, e-tourism, dan konten promosi pariwisata Indonesia.  

Pada bagian berikutnya, menurut Djoko Susanto, pihaknya mendukung program pemerintah melalui kementerian tersebut. Akademi Pariwisata dan UBM, misalnya, konsisten menggelar pemutaran film berikut bedah film dan diskusi para pelaku industri film. Kedua lembaga itu juga menyelenggarakan kompetisi pemutaran film pendek bertema memajukan pariwisata di daerah.

Tak cuma itu, penyelenggaraan lomba penulisan, fotografi, debat bertema pariwisata juga menjadi agenda. Beberapa kegiatan tersebut sudah berjalan sejak 2010 hingga kini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com