"Banyak contoh di mana investasi di sektor kesehatan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Tapi lebih kepada pertumbuhan inklusif. Di mana hubungannya adalah dengan masyarakat yang sehat maka produktivitas pekerja akan meningkat," kata Cristobal, Rabu (18/2/2015).
Menurut dia, banyak negara yang menggunakan konsep ini sudah merasakan hasilnya. Salah satunya adalah negara Thailand. "Contohnya di Amerika Serikat, negara-negara di Eropa, yang memberikan layanan universal untuk kesehatan. Di Asia, tercatat Thailand yang sudah membiayai semua layanan kesehatan di semua kelas masyarakat dan sudah merasakan hasilnya," jelas Cristobal.
Hal ini menyusul data dari World Health Organization (WHO) bahwa Indonesia berada di peringkat kelima terendah dalam hal mengalokasikan dana untuk kesehatan, yakni hanya sebesar 1,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurut dia, seharusnya Indonesia meningkatkan anggaran menjadi 2,5 persen dalam 4 tahun ke depan. "Perlu ditingkatkan alokasi anggaran 2,5 persen dari PDB selama 4 tahun ke depan (Rp 461 triliun pada 2019) dan menjadi 5 persen pada 10 tahun ke depan," kata Cristobal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.