Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Hukum: Menkeu Bisa Digugat Soal Wacana Merger BNI-Mandiri

Kompas.com - 18/02/2015, 17:02 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Hukum Pasar Modal, Indra Safitri menilai Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro bisa digugat karena memberikan informasi atau wacana merger antara BNI dengan Mandiri.

Pasalnya, kata dia, berdasarkan UU No. 8 mengenai Pasar Modal dikatakan bahwa semua pihak yang memberikan informasi menyesatkan bisa dituntut, baik itu sengaja maupun tidak disengaja.

"Menkeu bisa digugat karena informasi. Hukum tidak melihat apa dia menteri atau siapa, asal ada korelasinya, tinggal pembuktian bahwa pernyataannya itu bisa merugikan. Karena saham itu erat dengan informasi," kata Indra.

Hal ini senada dengan perkataan, Dirut Utama BNI, Gatot M Suwondo bahwa, jika pejabat pemerintahan yang berbicara, maka akan dengan mudah mempengaruhi pasar saham.

"Harga saham bisa bagus atau jelek tidak bisa diprediksi. Kalau pejabat langsung yang berbicara, kan bahaya. Pemilik bank BUMN itu kan Menkeu, kuasa ikut dia dong. (Sebaliknya), kalau yang berbicara adalah ahli ekonomi ya tidak terlalu masalah," kata Gatot dalam acara yang sama.

Mengenai hal ini, Indra menyarankan kepada Otoritas Jasa Keuangan agar memberikan perhatian lebih dalam penanganan wacana merger ini. Pasalnya, kata dia pembicaraan merger seharusnya dilakukan dengan tertutup.

"Isu merger apalagi menyangkut perusahaan publik harus hati-hati, karena ada dasar hukum mengenai informasi yang menyesatkan. Saya kira dalam hal ini OJK perlu memberikan semacam warning. Biasanya soal merger itu sesuatu yang bersifat rahasia karena berhubungan dengan saham," kata Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Whats New
Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Whats New
PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

Whats New
Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Whats New
Kelas 1,2,3 Diganti Jadi KRIS, Ini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan

Kelas 1,2,3 Diganti Jadi KRIS, Ini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com