Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nyeker" Saat Panen, Mentan Bilang Dirinya juga Harus seperti Petani

Kompas.com - 26/02/2015, 13:03 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di hadapan ratusan petani, dan para pejabat tinggi di Kabupaten Malang menyatakan, sebagai menteri ia tak suka berpura-pura. Ia menegaskan dirinya siap melayani sepenuh hati.

"Jiwa dan raga saya untuk Indonesia. Saya tak suka hanya bicara di dalam studio televisi. Tapi langsung ketemu dengan rakyat di lapangan. Tidak usah pakai sepatu, petani menananam benih tak pakai sepatu, tapi nyeker (melepas alas kaki). Saya juga harus seperti petani," katanya saat ditawari sepatu bot yang disediakan panitia saat acara seremoni panen raya dan juga tanam serentak, yang dilakukan di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/2/2015).

Hadir mendampingi Menteri Pertanian, Bupati Malang Rendra Kresna, dan beberapa Kepala Dinas di Kabupaten Malang. Selain itu, juga hadir Danrem 083 Baladhika Jaya Malang, Kolonel Arm Totok Imam Santoso dan Komandan Kodim (Dandim) 0818 wilayah Kabupaten Malang-Batu Letkol Inf Ahmad Riksani Gumayserta.

Dalam acara tersebut, sikap Amran, banyak menyita perhatian para pejabat dan petani yang hadir. Mulai dari sikapnya yang nyeker tak mau menggunakan sepatu saat akan melakukan seremoni panen hingga tanam benih. Bahkan dalam dialognya dengan petani, Amran tak banyak berbasa-basi.

"Indonesia sudah menuju swasembada. Hal itu adalah salah satu langkah yang telah dilakukan pemerintah selama tiga bulan terakhir ini. sudah ada revolusi pertanian dengan banyak memberikan bantuan traktor pada petani," katanya.

Saat ini jelasnya, anggaran untuk biaya perjalanan dinas, senilai Rp 4,1 triliun, sudah dianggarkan untuk meningkatkan sektor pertanian. Yakni untuk membantu petani dengan membeli traktor. "Kita juga sudah menganggarkan di APBNP. Tahun lalu nol, sekarang sudah ada Rp 16 triliun. Di DAK senilai Rp 4 triliun," katanya disambut aplaus para petani.

"Sekali lagi, jiwa raga saya untuk Indonesia. Jika ada pejabat lainnya yang main-main, tidak serius melayani rakyat, silahkan laporkan ke saya. Saya aakan pecat pejabat yang demikian. JIka ada bantuan harus dijalankan sesuai dengan anggaran yang ada. Kita sudah serius dalam swasembada pangan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com