Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Pelemahan Rupiah Masih Bisa Berlanjut

Kompas.com - 02/03/2015, 17:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonom  PT Samuel Asset Management, Lana Soelistianingsih memandang tren pelemahan nilai tukar rupiah akan terus berlanjut. Selain rupiah, pelemahan nilai tukar euro dan yen terhadap dollar AS juga akan menyeret mata uang won Korea, dan dollar Singapura. “Sampai kapan pelemahannya, saya kira kita tunggu The Fed kepastiannya kapan,” ungkap Lana kepada Kompas.com, Senin (2/3/2015).

Lana bilang, secara teori, melemahnya nilai tukar mata uang Garuda bisa berdampak positif terhadap ekspor. Sebab, dengan rupiah yang melemah, barang-barang yang dibeli dari Indonesia menjadi lebih murah.

Sayangnya, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat juga menurun, sehingga pelemahan rupiah tidak banyak memberikan manfaat. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah biasanya akan mengubah pengeluaran masyarakat.

Misalnya, kata Lana, yang biasanya membeli barang-barang dari luar negeri akan bergeser mengkonsumsi produk dalam negeri. Lagi-lagi, kata Lana, sayangnya hal tersebut tidak nampak pada pola belanja masyarakat kekinian, dimana pendapatan per kapita masyarakat mengalami kenaikan. “Rupiah 13.000 saja masyarakat masih memilih Starbucks, tidak beralih ke Indocafe Coffemix. Mereka tetap nongkrong di Starbucks tuh,” kata Lana.

Beda halnya, sambung Lana, jika nilai tukar 13.000 terjadi pada 1998. Dia bilang, saat ini daya beli konsumen menengah masyarakat Indonesia meningkat. “Bisa jadi ini karena basis fundamental membaik,” sambung dia.

Menurut Lana, jika pola konsumsi masyarakat terus-menerus seperti itu, pemulihan nilai tukar rupiah akan berlangsung lama. Meski terjadi depresiasi, neraca perdagangan pada kuartal satu diperkirakan masih terkendali di bawah dua persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com