Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2014, BCA Cetak Laba Bersih Sebesar Rp 16,5 Triliun

Kompas.com - 05/03/2015, 19:05 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meraup laba bersih sebesar Rp 16,5 triliun atau naik sebesar 15,7 persen jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 14,3 triliun.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, pencapaian ini ditopang oleh kualitas portofolio kredit, pendanaan yang solid, efisiensi operasional yang terjaga, serta kontribusi laba dari perusahaan anak.

"Kami melaporkan bahwa BCA kembali meraih hasil kinerja keuangan yang solid pada tahun 2014 dengan tetap menjaga likuiditas dan kualitas aset, serta terus memberikan layanan terbaik bagi para nasabah kami," kata ujar Jahja Setiaatmadja dalam Paparan Hasil Kinerja tahun 2014, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Pendapatan bunga bersih (nett interest income) BCA sepanjang tahun lalu mencapai Rp 32 triliun atau naik 21,2 persen. Untuk pendapatan operasional lainnya meningkat 13,5 persen menjadi Rp 9 triliun.

"BCA mengambil langkah yang berhati-hati dalam penyaluran kredit, hal tersebut tecermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah sebesar 0,6%," jelas Jahja.

Sementara untuk penyaluran kredit, BCA sepanjang 2014 mencatat sebesar Rp 34,3 triliun atau tumbuh 11 persen, sehingga outstanding kredit menjadi Rp 346,6 triliun pada 31 Desember 2014.

Sektor yang menyumbang pertumbuhan kredit adalah kredit investasi dan modal kerja yang disalurkan ke segmen korporasi, komersial, dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Untuk pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 3,2 persen menjadi Rp 54,7 triliun dengan pertumbuhan terutama terjadi pada kuartal keempat tahun 2014.

Menurut, Jahja kontribusi laba dari perusahaan anak terhadap pertumbuhan tahun 2014, paling besar ada pada anak perusahaan, BCA Finance. "Saya kira terbesar dari BCA Finance dengan profit Rp 1 triliun, lalu ada sekuritas, general asuransi umum, syariah, dan pembiayaan roda dua, sama life insurance yang masih baru. Total kontribusi ke labanya 8-9 persen," jelas Jahja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

Whats New
Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Whats New
Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Whats New
Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com