Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Rugi jika Pertamina Naikkan Harga LPG 12 Kg

Kompas.com - 08/03/2015, 19:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VII DPR-RI Kardaya Warnika menengarai pemerintah akan merugi jika PT Pertamina (Persero) menaikkan harga jual LPG 12 kilogram (kg). Pasalnya, kata dia, kenaikan harga gas LPG 12 kg akan membuat migrasi dan memunculkan pengoplosan.

Dia bilang, hal itu terjadi lantaran tidak ada aturan untuk tidak mengonsumsi gas 3 kg. Sebenarnya distribusi tertutup gas 3 kg, imbuh Kardaya, bisa menjadi salah satu alternatif solusi.

"Kalau gas 12 kg naik Pertamina untung. Tapi dengan adanya migrasi ke 3 kg, pemerintah (jadi) rugi karena (pemerintah) harus menambah subsidi. Artinya kenaikan 12 kg itu hanya keributannya saja, keuntungannya bagi negara tidak ada," ungkap Kardaya dalam sebuah diskusi, Minggu (8/3/2015).

Menurut Kardaya, kebijakan harga (pricing policy) untuk gas ini harus ditata kembali. Pemerintah sambung dia, harus memikirkan kembali pricing policy yang tidak sesuai kaidah dasar. Dia melihat, prinsip dasar mengenai kebijakan energi saat ini zig-zag.

"Hari ini ke kiri, besok ke kana. Padahal energi ini hajat hidup orang banyak," ucap Kardaya.

Terkait kelangkaan gas 3 kg, dia melihat hal tersebut disebabkan pricing policy menyalahi prinsip dasar. Logikanya, tutur Kardaya, seharusnya dengan barang yang sama yakni dari Liquid Petroleum Gas (LPG) seharusnya harga dasar per kilogram tabung 3 kg dan 12 kg, sama.

"Saat ini kenapa di tabung 3 kg harganya Rp 4.250 per kg, sedangkan di 12 kg harganya Rp 11.500 per kg, hampir tiga kali lipat. Akibatnya, begitu harga LPG tabung 12 kg dinaikkan, jelas (konsumen) lari ke tabung 3 kg, diinjeksikan ke tabung 12 kg," pungkas Kardaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com