Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker : Industri Belum Maksimal Serap SDM yang Berpendidikan Formal

Kompas.com - 09/03/2015, 13:03 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri mengatakan pemerintah membutuhkan bantuan industri-industri dalam upaya percepatan kualitas Sumber Daya Manusia.

Menurut dia, meski sudah berlatar pendidikan formal, banyak SDM Indonesia yang belum terserap oleh sektor industri.

"Indonesia masih perlu bantuan dalam investasi di SDM. Karena dengan pendidikan formal juga belum terserap, seperti alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), masih 15 persen tidak terserap, belum lagi kalau alumni SMA dan Madrasah, pasti jauh lebih besar lagi," kata Hanif dalam kunjungan kerja ke PT Panasonic Manufacturing Indonesia di Jakarta, Senin (9/3/2015).

Menurut Hanif, strategi untuk mengatasi hal ini adalah dengan meningkatkan jumlah dan kualitas tempat Balai Pelatihan Kerja (BLK). Soal ini, kata dia dalam hal pembiayaan pelatihan kerja, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara Filipina.

"Kita (Indonesia) masih kalah dibandingkan dengan Filipina yang sudah melatih 1,6-1,7 juta orang. Sedangkan kita baru 120.000 orang saja. Saya tidak mau kalau pembiayaannya hanya setengah-setengah. Seperti fasilitas ada tapi peserta masih bayar. Jadi inginnya paket yang mungkinkan orang mendapat pelatihan memadai dan free untuk rakyat kita," jelas Dhakiri.

Selain itu, Hanif berharap nantinya setiap orang di Indonesia yang masuk dalam usia kerja namun mengganggur akan dimasukkan ke tempat pelatihan tersebut. "Jadi kalau nanti ada orang dipinggir jalan menganggur, termasuk usia kerja, dan tidak mempunyai edukasi formal harus masuk pelatihan kerja. Bisa skema pelatihan kerja di lokal maupun luar negeri," tambah Hanif.

Sebagai informasi, baru-baru ini Kementerian Ketenagakerjaan telah menargetkan untuk menempatkan peserta magang kerja ke Jepang sebanyak 2.000 orang. Dengan penempatan di sekitar 500 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kerja.

Selain itu terkait fasilitas BLK, Kemenaker telah meminta pemerintah Austria untuk melanjutkan program banruan untuk pengembangan Balai-balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia. Sejauh ini pemerintah Austria telah membantu pengembangan BLK di Serang, Tangerang, Bekasi, Tanjung Pinang, dan Balikpapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com