Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Sebut Kebijakannya Bikin Perikanan Negara Tetangga Terpukul

Kompas.com - 12/03/2015, 03:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mengatakan, industri perikanan di negera-negera tetangga terpukul akibat berbagai kebijakan yang dilakukan Indonesia saat ini. Hal itu terjadi karena industri perikanan negara-negara tersebut bergantung kepada suplai ikan dari laut Indonesia.

"Sangatlah memukul bidang perikanan mereka, mereka menyikapinya beragam," ujar Susi di Auditorium Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, Rabu (10/3/2015).

Dia menjelaskan, sejak 20 tahun silam industri perikanan negara tetangga memanfaatkan ikan dari laut Indonesia. Akhirnya, saat pemerintah melakukan berbagai kebijakan seperti pelarangan transshipment dan anti illegal fishing, industri perikanannya menjadi terganggu.

"20 tahun sejarah Indonesia dalam bidang perikanan telah dimanfaatkan SDA kita untuk menghidupi industri perikanan mereka," kata Susi.

Bahkan, akibat terganggunya industri perikanan itu, Susi mengaku mendapat tekanan dari berbagai pihak. Bahkan, pelarangan alat tangkap ikan jenis cantrang pun ikut diprotes oleh negara asing.

Meski mendapat tekanan, Susi mengatakan bahwa kedaulatan Indonesia tak bisa ditawar-tawar. Pasalnya kata dia, setiap aksi illegal fishing dan transshipment membuat negara merugi sangat besar.

baca juga: Kebijakan Susi Bikin Stok Tuna di Pasaran Dunia Berkurang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com