"Indonesia tidak punya kepentingan (dengan melemahkan rupiah). Target pertumbuhan ekonomi kita masih sesuai APBN," kata Sofyan di Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015, pertumbuhan ekonomi tahun ini dipatok 5,7 persen.
Sofyan menegaskan, pelemahan rupiah hari ini bukan disebabkan faktor-faktor domestik.
"Bukan didorong oleh pemerintah. Bahkan, BI menjaga pasar supaya swing-nya tidak terlalu besar. Saya kira kita tahu, semua negara mengalami hal yang sama akibat membaiknya ekonomi Amerika Serikat," lanjut Sofyan.
Baca juga: Rupiah Anjlok, Pemerintah Bantah Intervensi Bank Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.