Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 36,3 Ton Apel Impor Berbakteri Dimusnahkan

Kompas.com - 14/03/2015, 12:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Karantina Pertanian melakukan pemusnahan terhadap apel impor asal Amerika Serikat sebanyak 36,3 Ton dengan menggunakan alat incenerator di Kawasan Industri BTB 7, Ciampel, Karawang. Pemusnahan tersebut dilakukan Jumat (6/3/2015) lalu, menyusul adanya kasus kematian di Amerika Serikat yang memakan korban sebanyak dua orang akibat bakteri Listeria Monocytogenes.

Menurut Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini, pemusnahan tersebut dilakukan sebagai proses mengamankan masyarakat untuk mengkonsumsi produk yang sehat. Proses pemusnahan tersebut disaksikan oleh pihak–pihak terkait dan media.

"Memusnahkannya kurang lebih dalam tiga hari, dan petugas karantina akan menjaga selama 24 jam hingga selesainya proses pemusnahan ini," ujar Banun.

Dua kontainer apel yang berasal dari Amerika Serikat tersebut sebelumnya transit di Singapura dengan tujuan akhir Tanjung Priok. Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok menerima dokumen pada 28 Januari 2015 dan melakukan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, pihak Balai Karantina melakukan pengujian terkait dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan keamanan pangan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada 2 Februari 2015 itu ditemukan tiga jenis varietas apel, yaitu Galla, Fuji, Red Dellicious yang positif mengandung bakteri Listeria Monocytogenes. Selanjutnya dilakukan tindakan penolakan pada 5 Februari 2015.

Peraturan Karantina sendiri memberikan jangka waktu selama 14 hari. Namun, pemiliknya tidak dapat melakukan reekspor. Akhirnya, sebelum jatuh tempo pada 25 februari 2015, pihak perusahaan mengajukan untuk dilakukan pemusnahan.

"Ke depannya, khusus untuk Amerika Serikat yang sudah diakui sistem keamanan pangannya di Indonesia, untuk seluruh produk yang berasal dari Amerika baik berupa buah ataupun sayur, wajib diperiksa setiap kedatangannya," kata Banun.

"Selain itu, juga wajib disertai sertifikat hasil uji laboratorium dari Amerika Serikat yang menyatakan bahwa produk yang diekspor ke Indonesia aman dan layak produksi sesuai prosedur yang dibuktikan dengan sertifikat analisis dari Amerika Serikat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com