Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Replika Pesawat dari Koran Menembus Jerman

Kompas.com - 16/03/2015, 08:45 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Karya kerajinan replika berbentuk perahu, becak, mobil dan pesawat terbang dari kertas koran bekas karya Wahyudi (39) mampu menembus ekspor ke Jerman.

"Awalnya ada pameran di Indocement tahun 2014, seorang warga Jerman yang datang berkunjung dan membeli karya saya, sampai selarang Alhamdulilah sudah ekspor ke Jerman," kawa Wahyudi di Bandung, Minggu (15/3/2015).

Limbah koran yang biasa berserakan di tempat sampah oleh Wahyudi diolah menjadi karya berkualitas. Di tangan pria itu tumpukan koran dapat disulap menjadi kerajinan replika beraneka rupa.

Kerajinan replika kendataan, pesawat terbang dan lainya ukurannya bermacam-macam, mulai dari setinggi 15 centimeter sampai ukuran besar setinggi 30 centimeter.

"Bila yang berukuran kecil harganya dari Rp 50.000, dan yang besar bisa mencapai ratusan ribu hingga Rp 1 juta," kata Wahyudi saat ditemui di Pameran Produk Wirausaha Baru Jabar di halaman Gedung Sate Bandung.

Ia mengaku, replika yang paling sulit untuk dibuat adalah miniatur kapal layar. Untuk membuat satu kapal, diperlukan waktu selama tiga hari.

"Yang susah itu saat membuat benang-benang kapalnya, soalnya rumit dan butuh ketelitian," katanya.

Wahyudi sudah menjalani bisnis tersebut selama tiga tahun. Awalnya, dia membantu temannya yang menjalani bisnis serupa. Namun karena temannya berhenti, akhirnya Wahyudi yang meneruskan usaha itu.

Sebelum menggunakan kertas koran, ia membuat kerajinan dari bambu dan botol bekas. Namun karena kurang diminati pasar beralih menggunakan limbah koran sebagai bahan baku baru untuk membuat replika. Ternyata, replika dari koran hasilnya lebih bagus dan lebih disukai pembeli.

"Saya kira masyarakat Indonesia bisa lebih bijak untuk mengelola limbah-limbah bekas, agar tidak mencemari lingkungan sekitar, dan ternyata bisa menjadi produk yang memiliki nilai seni dan bernilai tambah," kata Wahyudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com