"Kebijakan ini ditujukan untuk mencapai sasaran inflasi 4 persen plus minus satu persen pada 2015 dan 2016 serta untuk mengarahkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat sebesar 2,5-3 persen dalam jangka menengah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara saat jumpa pers sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (17/3/2015).
Hal ini sesuai dengan perkiraan para analis, yang sebelumnya memproyeksikan suku bunga acuan bank sentral akan dipatok tetap.
Sebagaimana dikutip dari Kompas, Presiden Direktur Schroders Investment Management Michael T. Tjoajadi memproyeksikan jika BI memoertahankan suku bunga acuan di level 7,5 persen, hal itu dinilai bijaksana di tengah tekanan terhadap rupiah.
Pelemahan mata uang rupiah diperkirakan semakin menekan nilai ekspor Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.