Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Relawan, Jokowi Jelaskan soal Melemahnya Rupiah

Kompas.com - 18/03/2015, 09:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sejumlah kelompok relawan bertemu Presiden Joko Widodo pada Selasa (17/3/2015) malam. Dalam pertemuan itu, Presiden menjelaskan soal melemahnya rupiah terhadap dollar AS.

Ketua Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP) Sihol Manulang yang ikut dalam pertemuan tersebut mengungkapkan, Presiden menjelaskan penyebab lemahnya rupiah bukan karena persoalan dalam negeri, melainkan persoalan global.

"Ini kan karena perbaikan ekonomi Amerika, lapangan kerja bertumbuh. Mata uang melemah bukan hanya dialami rupiah, tapi juga semua negara," ujar Sihol menirukan pernyataan Presiden, Rabu (18/3/2015).

Presiden, lanjut Sihol, juga meminta supaya masyarakat tidak panik atas situasi tersebut. Sebab, unsur-unsur lain yang memengaruhi nilai tukar rupiah, misalnya fiskal dan pasar obligasi masih dalam kondisi baik. Namun, Presiden berpesan, jika situasi itu disikapi dengan panik, hasilnya dapat negatif.

"Presiden menjelaskan, ketahanan ekonomi sendiri cukup bagus. Yang penting kita jangan panik saja," lanjut Sihol.

Tidak hanya soal ekonomi, Presiden juga berbicara soal kondisi politik nasional. Jokowi mengatakan bahwa situasi politik di Indonesia sudah harmonis.

"Beliau bilang, tidak seseram yang kita bayangkan semula. Ternyata semua bisa saling bicara, berangkulan. Politik, kata Presiden, relatif tidak masalah lagi, maka kita harus bekerja untuk ekonomi," ujar Sihol.

Sihol mengatakan, pertemuan sejumlah unsur relawan dengan Jokowi berlangsung di Istana Negara. Relawan diajak makan malam satu meja dengan Presiden. Adapun, relawan yang hadir antara lain Bara JP, Pro-Jokowi, Seknas Jokowi, Kebangkitan Indonesia Baru dan Pos Perjuangan Rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com