Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Keluar dari Daftar "Fragile Five"

Kompas.com - 19/03/2015, 12:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Angin surga berhembus dari Bank raksasa Morgan Stanley. Bank yang bermarkas di Amerika itu menganggap Indonesia keluar dari kategori fragile five atau lima negara yang mata uangnya rawan terkena dampak kebijakan moneter Bank Sentral Amerika The Fed.

Pada Agustus 2013 ketika The Fed mengumumkan akan menurunkan porsi kucuran stimulusnya atau quantitative easing (QE) sebesar  85 miliar dollar AS, Morgan Stanley mengidentifikasi lima negara berkembang dengan mata uang yang paling rentan terdampak yaitu Brazil, India, Indonesia, Turki, dan Afrika Selatan.

Saat ini, Indonesia dan India dianggap sudah terhindar dari risiko. Ekonom Morgan Stanley mengaku Indonesia dan India sudah melakukan reformasi ekonomi yang cukup dengan meninggalkan model ekonominya yang lama.

Dalam kasus Indonesia, Morgan Stanley melihat Indonesia telah mengambil langkah positif di mana Presiden Jokowi dalam lima bulan pertamanya menjabat telah menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) premium dan menekan defisit anggaran ke 1,9 persen dari PDB.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyambut positif Indonesia yang dianggap sudah bisa keluar dari fragile five. Ia mengakui, ketika ada gejolak pada rupiah maka pemerintah harus melakukan reformasi struktural. Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan.

Pemerintah telah membuat anggaran sehat dengan menghapus subsidi minyak premium. Hanya saja, dalam hal ini pemerintah masih perlu menurunkan CAD lebih jauh lagi. "Kebijakan tidak boleh berhenti (untuk kurangi CAD). Akan sambung terus," ujar Bambang, Rabu (18/3/2015/2015).

Kebijakan mengurangi CAD ini yang dalam waktu dekat akan dikeluarkan pemerintah dalam bentuk paket kebijakan baik untuk neraca dagang ataupun jasa. CAD jelas menjadi konsern pemerintah karena salah satu penyebab rupiah tertekan adalah defisit pada neraca transaksi berjalan yang terus terjadi sejak triwulan terakhir 2011.

Pada 2014, CAD Indonesia sebesar 2,95 persen dari PDB. Untuk tahun ini karena impor belanja infrastruktur akan melonjak maka defisit masih akan berada pada level sekitar 3 persen dari PDB. (Margareta Engge Kharismawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com