Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Bangkit, Rupiah Dibuka Melemah

Kompas.com - 20/03/2015, 09:09 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah akan kembali diuji kekuatannya pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (20/3/2015). Mata uang garuda kembali bakal menghadapi tekanan seiring naiknya indeks dollar AS.

Pada awal pembukaan perdagangan di pasar spot, seperti dikutip dari data Bloomberg, rupiah dibuka melemah  ke posisi Rp 13.066 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada 13.057.

Jatuhnya indeks dollar AS kemarin akibat pernyataan Gubernur The Fed, Janet L Yellen yang lebih pesimistis ternyata tidak bertahan lama. Indeks dollar AS kembali menguat 0,5 persen hingga dini hari tadi bersamaan dengan kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun.

Indeks dollar AS naik walaupun beberapa data di Negeri Paman Sam itu, seperti klaim asuransi pengangguran serta indeks manufaktur diumumkan lebih buruk dari periode sebelumnya. Penguatan dollar AS ini pun diperkirakan kembali ke perdagangan Asia hari ini.  

Kemarin rupiah menguat tajam bersama beberapa mata uang di Asia menyusul jatuhnya dollar AS. IHSG serta SUN juga menguat cukup tajam. Namun hari ini, menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, diperkirakan rupiah mengoreksi penguatan tajamnya menyusul kembali menguatnya indeks AS.

Akan tetapi menurunnya harapan kenaikan suku bunga AS secara umum tidak akan mengembalikan tekanan terhadap rupiah sepenuhnya. Pengumuman IMF memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia di 2015 menjadi hanya 5,2 persen secara tahunan juga dapat menambah sentimen negatif terhadap rupiah serta pasar modal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com