Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan: Tak Ada Penarikan Traktor di Daerah Manapun!

Kompas.com - 22/03/2015, 22:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menjelaskan, permasalahan penarikan bantuan traktor seperti yang diberitakan akhir-akhir ini merupakan kesalahan persepsi sebagian masyarakat. Tidak ada sama sekali penarikan traktor dari daerah yang memang sudah dialokasikan.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Sumardjo Gatot Irianto, menjelaskan, kejadian penarikan traktor seperti yang terjadi di Ponorogo, Jawa Timur, ditujukan untuk proses penyebaran distribusi. Gatot mengatakan, bahwa semua kabupaten akan mendapatkan jatah dari traktor tersebut.

"Sebenarnya, tim kami sudah melakukan sosialisasi di Jawa Timur, termasuk Ponorogo bahwa traktor tersebut untuk semua wilayah Jawa Timur. Dibagikan untuk kelompok tani, bukan perorangan dan pengangkutan traktor-traktor tersebut bukan ditarik, melainkan didistribusikan untuk semua wilayah Jawa Timur," jelas Gatot saat dihubungi di Jakarta, Minggu (22/3/2015).

Gatot menambahkan, Kementan kembali mengirimkan perwakilan untuk melakukan sosialisasi di Ponorogo terkait kesalahpahaman pemahaman distribusi traktor untuk Jawa Timur.

"Tim kami sudah ke Ponorogo untuk menjelaskan. Saya kira, ada betulnya perlu sosialisasi untuk menjelaskan kalau traktor yang di Ponorogo itu untuk seluruh Jawa Timur," ujar Gatot.

Gatot mengatakan, ada kesalahpahaman petani mengenai pembagian traktor di Ponorogo dan hal tersebut perlu diluruskan agar masalah tersebut tidak berkepanjangan.

"Saya kira masalah ini sudah jelas ya sekarang. Pembagian traktor di Ponorogo untuk seluruh Jawa Timur, seperti yang di Sukoharjo itu untuk seluruh Jawa Tengah, dan tidak ada masalah," kata Gatot.

Adapun pengiriman Alsintan ke petani, lanjut dia, memang harus dilakukan dengan cepat karena petani berkejaran dengan waktu. Tetapi, Kementan tetap harus melakukan proses administrasi untuk menghindari masalah yang mungkin muncul ke depan.

Adanya proses administrasi tersebut, menurut dia, membutuhkan waktu yang tidak sebentar sehingga penyerahan traktor tidak bisa dilakukan seketika. Dari 30 ribu traktor yang akan dibagikan se-Indonesia, lanjut Gatot, memang ditempatkan pada satu titik daerah untuk disebarkan ke masing-masing kabupaten, bukan semua untuk daerah yang menjadi penempatan traktor tersebut.

"Di Ponorogo, memang diserahkan sejumlah tiga ribu unit traktor untuk dibagikan ke seluruh Jawa Timur.," ujarnya.

Kementan mengklaim, program bantuan Alsintan ini merupakan yang terbesar dan aselerasi irigrasi juga yang tercepat. Dia mengatakan, akan ada tiga kali pembagian traktor, yakni pertama kontigensi, APBN dan berikutnya APBN-P yang sedang dibahas.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menilai bahwa program pemerintah yang memberikan bantuan traktor tersebut bagus untuk kemajuan pertanian. Namun, dirinya berharap untuk ke depannya jajaran Kementan lebih gencar berkoordinasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat.

"Sebenarnya ini program yang sangat bagus, namun harus lebih serius dalam merealisasikan. Saya berharap pemerintah, khususnya jajaran Kementerian Pertanian lebih hati-hati dalam mengambil langkah-langkah yang dapat menimbulkan kesalahpahaman masyarakat, seperti masalah traktor ini," ujarnya.

Daniel menjelaskan, pihaknya sudah mendapat klarifikasi dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman terkait pendistribusian traktor tersebut. Untuk itu, ia mengapresiasi semangat Kementan untuk mempercepat proses distribusi alsintan ke para petani.

"Saya mengapresiasi semangat Kementan mempercepat proses alat pertanian kepada petani, apalagi setelah panen raya sudah musim tanam lagi agar kejadian seperti sebelum-sebelumnya Alsintan datang sesudah masa tanam itu tidak terjadi lagi," kata Daniel.

Dia menilai permasalahan penarikan traktor hanya kesalahpahaman yang harus diluruskan. Selain itu, menurutnya, hal ini dapat menjadi peringatan dini untuk mengevaluasi kinerja jajaran kementerian agar ke depan menjadi lebih baik.

Hingga saat ini, sudah ada 30 ribu traktor dari target 62 ribu traktor yang akan dibagikan kepada petani. Pengadaan traktor-traktor tersebut dilakukan oleh Kementan, dengan nilai masing-masing traktor sebesar Rp 20 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com