Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akui Penerbangan Indonesia Sedang "Babak Belur"

Kompas.com - 24/03/2015, 15:05 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan mengakui bahwa sektor perhubungan udara saat ini sedang "babak belur". Hal itu bisa terlihat dari berbagai masalah yang ada saat ini, mulai dari infrastruktur perhubungan udara hingga skor standar keamanan yang tak memenuhi standar internasional.

"Nyatanya, perhubungan udara tidak begitu bagus mengantisipasi pertumbuhan perkembangan infrastruktur, konsumen, dan operator. Kita, kalau main bulu tangkis, itu baru menangkis-nangkis saja, belum bisa mengarahkannya kepada lawan. Iya (kita) defensif, 'babak belur'," ujar Kasubdit Perawatan Pesawat Udara Kemenhub dalam diskusi mengenai industri penerbangan di Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Dia mengatakan, salah satu aspek belum maksimalnya sektor perhubungan udara saat ini bisa terlihat dari skor keselamatan di Organisasi Penerbangan Sipil PBB (ICAO). Saat ini, kata dia, skor keselamatan penerbangan Indonesia hanya 45. Hal itu jauh di bawah rata-rata skor negara-negara Asia Tenggara.

Bahkan, apabila dibandingkan dengan rata-rata skor keselamatan di Asia Pasifik, Indonesia tergolong kecil. "Padahal, di Asia Pasifik, skornya 60. Di beberapa negara, (skornya) bahkan 90 sampai 95, seperti di Kanada dan Korea, skornya 95 lebih," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, saat ini Kemenhub sedang berusaha menaikkan skor di ICAO. Dia berharap, dengan kenaikan skor itu, peringkat keselamatan Indonesia bisa naik di FAA, dari kategori 2 menjadi 1. Pasalnya, kata dia, standar di FAA juga mengacu pada skor keselamatan di ICAO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com