Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Jaga Defisit Transaksi Berjalan, Pemerintah Tak akan Korbankan Pertumbuhan

Kompas.com - 25/03/2015, 13:14 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan, kebijakan menjaga defisit transaksi berjalan tidak akan mengganggu belanja pemerintah untuk pembangunan infrastruktur.

Menurut dia, asalkan belanja modal tetap terkontrol maka tidak akan berisiko besar terhadap ruang fiskal Indonesia.

"Yang penting tetap terkontrol, kita memang meningkatkan belanja investasi, tapi tidak akan ceroboh sampai fiskal berisiko, karena itu caranya adalah merestrukturisasi sumber pendanaan," jelas Andrinof di kantornya, Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Lebih lanjut lagi Andrinof mengatakan, pemerintah akan terus memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi. Dia menambahkan hal ini bisa dilihat dari acara-acara pemerintah selama ini yang fokus pada pertumbuhan.

Andrinof mencontohkan kemunculan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), aturan-aturan yang tadinya bertabrakan sudah disinkronkan, serta masalah pertanahan. "Kita tidak akan mengorbankan momentum pertumbuhan.Kalau kita lihat agenda-agenda yang dikerjakan membangun infrastruktur dan sebagainya itu jelas untuk mengejar pertumbuhan," kata Andrinof.

Selain itu, lanjut Andrinof, pemerintah akan mengkontrol sumber pembiayaan dari obligasi dan meningkatkan pinjaman lunak. "Karena pinjaman lunak biayanya lebih murah, lalu masa pengembalian lebih panjang. Kalau swasta yang bisa dikerjakan langsung tanpa merugikan publik ya jalan. Ini sudah tertata semuanya," kata Andrinof.

Sebelumnya Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan tetap fokus pada kebijakan reformasi tahap pertama, untuk menjaga defisit transaksi berjalan karena ketidakpastian perekonomian ke depan masih akan tetap muncul. "Jadi kami jaga terus melalui pemulihan defisit transaksi berjalan," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com