Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premium Naik Lagi, Konsumen yang Pindah ke Pertamax Cuma 2 Persen

Kompas.com - 29/03/2015, 12:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium untuk kali ketiga sejak Presiden Joko Widodo resmi menjabat, tidak membuat perpindahan konsumsi yang besar, seperti kenaikan sebelumnya.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang memperkirakan jumlah konsumen premium yang hijrah mengkonsumsi pertamax hanya 2 persen, maksimal empat persen. Meski begitu, perpindahan konsumen ini tentu mengerek konsumsi pertamax.

“Dua-empat persen konsumen premium pindah pertamax, sehingga konsumsi pertamax naik 10-20 persen,” ujar Ahmad kepada Kompas.com, Minggu (29/3/2015).

Bambang membenarkan, kenaikan konsumsi pertamax ini jauh lebih rendah dibanding kenaikan konsumsi pertamax pada saat harga premium naik Rp 2.000 per liter, menjadi Rp 8.500 per liter, pada 17 November 2014 lalu.

Pada saat itu, konsumsi pertamax dalam dua-tiga bulan paska-kenaikan diprediksi melonjak 400 persen, menjadi 10.000 kiloliter per hari. “Karena dulu sudah besar (kenaikan konsumsi pertamax), ya sekarang tidak lagi bisa besar, kecuali jika selisih harga (premium-pertamax) di rentang Rp 500 – Rp 800,” ucap Ahmad.

Sebelumnya, pemerintah melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium untuk Wilayah Penugasan luar Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali (Jamali), naik masing-masing Rp 500 per liter dari harga lama. Harga premium di Wilayah Penugasan sebesar Rp 7.300 per liter.

Sementara itu, Pertamina juga menaikkan harga premium menjadi Rp 7.400 per liter untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali.  Adapun harga pertamax tetap dibanderol Rp 8.600 per liter.

Pertamina menjelaskan, harga pertamax tidak mengalami kenaikan, sebab harganya sudah naik pada awal Maret 2015, dari Rp 8.250 menjadi Rp 8.600 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com