Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Tak Banyak Berpengaruh pada Inflasi April

Kompas.com - 02/04/2015, 23:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kilogram (kg) dinilai tidak akan mengerek inflasi April. Terlebih lagi, pada bulan ini harga beras akan turun, sebab telah memasuki panen raya.

“Harga elpiji 12 kg kenaikannya 6 persen, andilnya ke inflasi April kecil tidak sampai 0,1 persen. Hal ini disebabkan konsumsi elpiji 12 kg tidak besar, konsumsi paling banyak di elpiji 3 kg. Jadi, dampak ke inflasi April kecil, 0,05 persen saja tidak sampai,” Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik, Sasmito Hadi Wibowo, Kamis (2/4/2015).

Perhitungan Sasmito, kenaikan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 8.000 per tabung, atau sekitar 6 persen dari harga semula Rp 134.000, hanya akan memberikan kontribusi terhadap inflasi April 0,02 persen - 0,03 persen.

Andil terhadap inflasi memang sangat kecil, sebab konsumsi elpiji 12 kg hanya 800.000 ton, atau sekitar 66.700 ton per bulan. Sangat jauh disandingkan konsumsi elpiji tabung melon yang konsumsi per tahunnya mencapai 5,7 juta ton, atau sekitar 475.000 ton per bulan.

“Kalau peranan elpiji 12 kg hanya 0,02 persen, kemudian ada harga beras turun dengan andil 0,2 persen, maka langsung hilang (pengaruh kenaikan harga elpiji). Pengaruhnya (terhadap inflasi) langsung hilang,” jelas Sasmito.

Panen raya April ini akan membuat harga beras turun, apalagi harga gabah di tingkat petani pada Maret lalu sudah turun 8,95 persen dari bulan sebelumnya. Harga gabah yang turun di Maret akan mendorong turunnya harga beras di April. “Jadi, kalau April inflasi pun kemungkinannya kecil,” pungkas Sasmito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com