Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Jadi Agen LAKU? Ini Syaratnya

Kompas.com - 06/04/2015, 16:36 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meluncurkan produk tabungan LAKU sebagai bentuk dukungan terhadap program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) di Desa Ngombak, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (6/4/2015).

Pada acara tersebut, beberapa orang pun sudah resmi menjadi agen LAKU. Lantas apa saja syarat untuk bisa menjadi agen LAKU?

BCA memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi agen LAKU yaitu harus merupakan nasabah BCA, memiliki deposito, dan memiliki usaha yang berjalan minimal 2 tahun.

"Pelayanan LAKU ini kita akan gunakan kerjasama dengan Yayasan Purba Danarta (untuk memilih agen). Kita rasa memang ini penting karena kita tidak hanya menjual produk. Agen kita trainer dulu, sehingga mereka tidak salah-salah lagi (dalam melakukan transaksi)," ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja usai meresmikan produk tabungan LAKU.

Lebih lanjut, BCA juga akan memberikan fee kepada para agen LAKU tersebut. Besarannya tergantung seberapa banyak orang yang ikut program tersebut. "Fee agen itu tergantung transaksi dan banyaknya nasabah yang ikut layanan, setiap pembukaan rekening itu fee Rp 10.000. Ke depan apabila transaksi, atau beli pulsa, ada persenan untuk agen. Kalau nasabah sedikit ya sedikit juga (fee-nya) maka ini (fee) akan banyak kalau banyak nasabah dan transaksi," kata Jahja.

Sementara itu untuk menjadi nasabah produk LAKU, persyaratannya terbilang mudah. Menurut salah satu agen LAKU di Desa Ngombak, Siti Rohmatun, proses menjadi nasabah hanya perlu menunjukan KTP dan wajib memiliki handphone.

"Mudah kok mas, hanya isi nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan nomer KTP. Lalu proses ya menunggu selama seminggu," kata Siti.

BCA sendiri, memiliki target 3.000 agen LAKU tahun ini. Diharapkan, 1 agen bisa menarik 200 nasabah baru. Sehingga, pada akhir tahun nanti diperkirakan akan akan 600.000 nasabah produk tabungan LAKU tersebut.

Tahun ini, BCA menginvestasikan dana Rp 10,7 miliar untuk produk tabungan LAKU. Diharapkan, jumlah dana itu bisa memenuhi kebutuhan 600.000 nasabah program LAKU tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com