Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Masyarakat Masih Pilih Pinjam Uang dari "Lintah Darat"?

Kompas.com - 07/04/2015, 23:17 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


PURWOKERTO, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia masih banyak yang lebih memilih meminjam uang kepada "lintah darat" alias rentenir, dengan bunga yang besar, ketimbang meminjam uang langsung ke bank.

Fenomena "lintah darat" itu dinilai sangat meresahkan karena si peminjam akan dikenakan bunga yang sangat besar oleh para rentenir tersebut.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad menuturkan, fenomena "lintah darat" muncul karena selama ini layanan perbankan sulit menjangkau dan dijangkau masyarakat di perdesaan.

"Rentenir itukan bisa berjalan karena aksesnya mudah, walaupun tidak murah. Tapi akses mudah itu membuat mereka ada," ujar Muliaman di Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2015).

Saat ini OJK berusaha memerangi para "lintah darat" tersebut. Salah satu caranya yaitu meluncurkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai). Program tersebut tak hanya sekedar program tabungan yang difasilitasi perbankan, melainkan juga masyarat bisa meminjam uang dengan melalui agen-agen bank yang dipilih langsung di suatu desa atau daerah.

OJK juga akan kembali menggalakkan pinjaman di bawah Rp 5 Juta sehingga masyarakat lebih memilih meminjam uang ke bank ketimbang ke rentenir.

"Kita dorong agar tercipta skema pinjaman (dengan bunga) yang kecil, tidak perlu agunan karena semata-mata kita lihat tahu betul siapa orang ini (yang meminjam uang dari agen). Dengan bunga yang mestinya lebih murah karena dengan dana bank pasti akan lebih murah dari pada rentenir," kata dia.

"Oleh karena itu, kita akan buat akses (layanan keuangan) semudah mereka (para rentenir) melakukannya. Jadi kita harapkan dengan penetrasi para agen sehingga aksesnya (keuangan) mudah, tetapi juga bisa lebih murah," ucap Muliaman.

‘Laku Pandai’ diselenggarakan oleh 17 bank di Indonesia. Dalam tiga tahun ke depan, Muliaman mengatakan, diperkirakan agen-agen 'Laku Pandai' akan ada di semua wilayah Indonesia.

Pada tahap awal, ada empat bank yang sudah mendapatkan persetujuan dan akan meluncurkan program ini dalam waktu dekat, yaitu Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Tabungan Pensiunan Nasional, dan Bank Central Asia. Dari keempat bank itu, akan direkrut sekitar 128.039 agen selama periode 2015.

"Jika 13 bank lain mulai ikut menjalankan program Laku Pandai tahun ini, diperkirakan jumlah agen Laku Pandai mencapai 350 ribu, dengan cakupan 75 persen wilayah di seluruh Indonesia," kata Muliaman akhir pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com