Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Tidak Jalan Juga? Coba "Heaven Marketing"

Kompas.com - 09/04/2015, 06:07 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


KOMPAS.com - Mantan CEO Javacraft.com Laksita Utama Suhud mengatakan, ilmu pemasaran tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan manusia saja melainkan juga perlu bantuan dari Tuhan.

"Marketing bukan urusan angka statistik tapi human approach. Contoh pengalaman UKM tidak tembus Rp 1 miliar-Rp 2 miliar ternyata tidak balance, mereka hanya force semua upaya di sisi manusianya, enggak minta izin ke Tuhan lebih memudahkannya," tutur Laksita dalam CEO Forum Oneintwenty Movement oleh Pro Indonesia, di Balai Sarbini, Jakarta, Selasa (6/4/2015).

Strategi ini disebut Laksita dengan nama heaven marketing . Menurut dia, bila seorang pebisnis sudah melakukan teknik marketing secara benar dan logis tetapi belum berhasil juga, alasan utamanya adalah tidak diimbangi dengan kekuatan Tuhan.

"Marketing ada dua, marketing membumi (bisa dijalankan siapa saja) yang secara logika bisa membuat bisnis lancar, tapi kalau di atas enggak mau kasih gimana? Segede apapun modalnya. Saya ajarkan ke teman-teman jangan bersandar ke manusia, sandaran masing-masing saja tidak ketemu," jelas Laksita yang kini menjabat Dirut Balai Sarbini Jakarta.

Oleh karena itu, kata dia, selain strategi marketing yang matang, seorang pengusaha perlu mengimbangi dengan ibadah yang kuat. "Strategi boleh 1 box, sama juga ibadah kita yang menjadikan kita sabar. Artinya konsisten enggak menyerah jalani sampai berhasil. Semua itu tenaga manusia, ada batasnya karena kemampuan kita tidak lengkap, maka itu shalat jadi penolong," kata Laksita.

Menurut dia, dengan menjalankan apa yang Tuhan minta dan menjauhkan apa yang dilarang maka semua masalah selesai dan rezeki bisa datang darimana saja.

"Kalau tidak diimbangi ini akan babak belur, kalau diimbangi dengan ini walau enggak untung-untung amat, harus bayar gaji karyawan yang akan 700 kali dibayar nantinya (di surga). Kebanyakan pengusaha rezekinya banyak karena menghidupi banyak jiwa," tutur Laksita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com