Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai: Penyelundup Narkoba Paling Banyak Naik Air Asia

Kompas.com - 15/04/2015, 20:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -- Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan mengatakan bahwa penyelundupan narkoba ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui berbagai maskapai penerbangan. Namun, Ditjen Bea Cukai menyebut Air Asia sebagai maskapai penerbangan yang masuk kategori high risk karena penumpang dari maskapai penerbangan tersebut paling banyak melakukan penyelundupan narkoba. "Sering terjadi pembawaan narkoba dari sana (Air Asia). Semantara itu untuk negara paling banyak dari Malaysia, Singapura dan China karena memang transisinya di sana ," ujar Direktur Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Harry Mulya di Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (15/4/2015).

Lebih lanjut kata dia, penyelundupan narkoba melalui maskapai Air Asia mencapai 80 persen dari total penyelundupan narkoba melalui Bandara Soetta. Harry tak tahu persis alasan para pengedar narkoba itu memilih Air Asia untuk menyelundupkan barang haram itu.

Namun, bisa jadi kata dia karena Air Asia merupakan maskapai berbiaya murah. "Maskapai itu kan, sekali pesan bisa langsung dapat tiket. Jadi dengan analisa profil penumpang, pass record, info dari teman-teman dari luar, atau Interpol, bisa diolah di sini. Kita bisa tahu target mana yang akan kita periksa lebih dalam," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Okto Irianto mengatakan sejak Januari hingga April 2015,, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah berhasil mengagalkan penyelundupan 35 kg-40 kg sabu dari negara berbagai negara yang masuk melalui Bandara Soetta. "Sampai sekarang sudah ada temuan 35 kg sampai 40 kg, itu sabu semua. Totalnya ada 18 kasus," kata Okto.

Dia menuturkan, pada 2013 jumlah temuan sabu yang masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta mencapai 190 kg dengan 96 kasus. Sedangkan pada 2014 sebanyak 160 kg dengan 90 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com