Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Yang Suruh Bikin "Shinkansen" di Indonesia Siapa?

Kompas.com - 21/04/2015, 05:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Konsultan asal Jepang, Japan Internasional Corporation Agency (JICA), sudah menyelesaikan tahap 1 studi kelayakan rencana pembangunan kereta supercepat atau di Jepang disebut "Shinkansen"untuk rute Jakarta-Bandung.

Namun, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa studi kelayakan tersebut bukanlah permintaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Yang suruh bikin (kereta supercepat) siapa? (Pemerintah) enggak (nyuruh). Itu inisiatif mereka," kata Jonan di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (20/4/2015).

Jonan menjelaskan, dirinya tak akan memberikan sepeser rupiah pun dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk proyek kereta supercepat tersebut. Sebab, saat ini prioritas pembangunan kereta tertuju untuk daerah-daerah yang tertinggal.

"Pokoknya, APBN lima tahun ini enggak boleh untuk kereta cepat. Silakan kalau BUMN mau, atau untuk komersial saja," kata dia.

Jonan mengatakan bahwa kereta supercepat bukanlah prioritas pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan, kata dia, apabila tak disubsidi, maka tiket kereta supercepat itu pasti akan lebih mahal ketimbang pesawat terbang.

Oleh karena itu, menurut Jonan, Kemenhub tak pernah menyuruh perusahaan dari negara mana pun untuk melakukan studi kelayakan rencana pembangunan kereta supercepat tersebut.

Selain Jepang, pembangunan kereta supercepat untuk Indonesia juga diminati oleh Tiongkok. Rencananya, konsultan asal Negeri Tirai Bambu akan melakukan studi kelayakan dalam waktu dekat.

baca juga: "Dulu Waktu Kampanye, Pak Jokowi Tak Pernah Sebut Shinkansen..."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com