Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UI Menciptakan Inovasi Beton dari Abu

Kompas.com - 22/04/2015, 10:52 WIB

DEPOK, KOMPAS.com -
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) kembali menciptakan inovasi teknologi beton mutu tinggi dengan menggunakan limbah berupa abu dan botol kaca.

"Teknologi beton ini tetap mengutamakan kekuatan, efisiensi biaya serta ramah lingkungan," kata Kepala Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti di kampus UI Depok, Selasa (21/4/2015).

Ia mengatakan, enam mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik UI (FTUI) angkatan 2012 yang terbagi atas dua kelompok berkreasi menciptakan inovasi teknologi beton mutu tinggi.

Tim Achalesvara yang terdiri atas Ingrid Rosalyn, Indriana S, Erinda. Pandu Purnamasari, Elia Benny dan Virginia S, menawarkan inovasi pembuatan beton mutu tinggi menggunakan 12 persen fly ash (abu terbang) dan 8 persen silica fume (bubuk silika) dalam campuran beton.

Fly ash merupakan produk sampingan dari pembakaran batu bara yang dipakai sebagai sumber energi dalam tenaga pembangkit listrik (biasanya PLTU) dan atau pembakaran kayu.

Menurut Ingrid, timnya menggunakan fly ash sebagai bahan tambahan dalam pembuatan beton mutu tinggi karena memiliki sifat yang dapat bereaksi dengan kapur pada suhu kamar dengan media air sehingga membentuk senyawa yang mengikat.

Fly ash memiliki sifat pozzolan yang baik untuk keperluan bangunan serta mampu meningkatkan kualitas beton dan lebih tahan abrasi. Selain itu, fly ash mampu mengefisiensikan biaya pembuatan beton mutu tinggi karena material fly ash terhitung murah.

Dia mengatakan, penggunaan fly ash dalam pembuatan beton ini menjawab permasalahan lingkungan hidup karena mampu menyerap limbah fly ash.  Misalnya, PLTU Suralaya yang tiap tahunnya menghasilkan 219.000 ton limbah abu.

Sementara Tim Alkalina UI yang terdiri atas Muhammad Haikal Syarief, Baiti Rahma Maudina dan Annisa Salsabila,  menciptakan beton mutu tinggi dengan bahan campuran sampah botol kaca.

Botol kaca tersebut terlebih dahulu dihancurkan dan dimanfaatkan kembali sebagai pengganti sebagian semen serta limbah beton bekas tak terpakai yang dipakai kembali sebagai agregat kasar.

Menurut Haikal, pembuatan beton daur ulang diawali dengan mempersiapkan bahan-bahan material utama yang terdiri dari semen Portland, kerikil, pasir dan air serta material tambahan yang terdiri dari silica fume dan superplasticizer.

Material tambahan yang lain adalah limbah beton dan botol kaca. Perbandingan komposisi serbuk kaca dengan semen adalah 15 persen, 85 persen.

Pembuatan beton daur ulang dari tim Alkalina bernilai ekonomis karena mampu menghemat biaya sebesar 16 persen dibandingkan dengan pembuatan beton mutu tinggi dengan material biasa.

Hasil karya dari kedua tim tersebut berhasil diuji dan dilombakan pada ajang "Lomba Karya Ilmiah Beton C.E.T.A. Trisakti 2015" pada 6 April 2015 lalu di Universitas Trisakti, Jakarta Barat. Keduanya berhasil meraih penghargaan sebagai juara pertama (tim Achalesvara) dan juara ketiga (tim Alkalina).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com