Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kelemahan Jepang, Dia Mau Investasi kalau Kita Pakai Teknologi Mereka"

Kompas.com - 25/04/2015, 05:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi VI DPR RI Ahmad Hafidz Tohir mengapresiasi rencana pemerintah untuk mengembangkan kereta supercepat Jakarta-Bandung. Saat ini, dua negara, Jepang dan Tiongkok, tengah berkompetisi memenangkan tender untuk proyek tersebut.

Membandingkan kedua negara yang tengah bersaing, Ahmad menilai secara teknologi Jepang lebih bagus dibanding Tiongkok. Begitu pula dengan komitmen investasi.

Menurut Ahmad, sejak 1980, Jepang sudah menanamkan modalnya di Bumi Pertiwi. Sementara itu, Tiongkok baru mengerjakan proyek-proyek tanpa membenamkan investasi.

"Tapi, kelemahan Jepang, dia ini mau investasi kalau kita pakai teknologi mereka," ucap Ahmad, ditemui di sela-sela rapat kerja dengan Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Namun, Ahmad berharap, pemerintah baru ini bisa melakukan lobi-lobi. Sebab, Ahmad melihat ada kemungkinan Jepang mengubah strategi itu. "Yang jelas dipilih, negara mana yang serius berinvestasi, yang mau serius. Kalau Tiongkok, belum ada investasi yang nyata," kata dia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno saat ditemui di sela-sela World Economic Forum on East Asia mengatakan bahwa di antara kedua negara Jepang dan Tiongkok, pemerintah akan memilih yang mau melakukan transfer teknologi. Sayang, ketika ditanya dari pengalaman yang pernah ada, manakah di antara keduanya yang cenderung mau "berbagi ilmu", Rini enggan berkomentar banyak.

"Saya enggak punya pengalaman. Yang penting transfer teknologi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com