Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PU Bantah Tiongkok Sapu Bersih Proyek Infrastruktur Indonesia

Kompas.com - 28/04/2015, 05:05 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) Basuki Hadimuljono membantah bahwa Tiongkok menyapu bersih proyek infrastruktur di Indonesia dalam 5 tahun ke depan.

(Baca: Tiongkok Sapu Bersih Proyek Infrastruktur Indonesia)

Menurutnya, proyek di Indonesia tak hanya digenggam oleh negeri tirai bambu tersebut. "Kan ada (proyek) Bank Dunia, ADB (Asian Development Bank), JICA (Japan International Coorporation Agency), IDB (Islamic Development Bank), jadi enggak Tiongkok semuanya lah. Itu juga (proyek PLN) bukan Proyek Tiongkok. Mungkin salah kutip kali (pemberitaan itu)," ujar Basuki di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (27/4/2015).

Salah satu proyek yang dibantah Basuki diserahkan kepada Tiongkok adalah pembangunan jalan 1.000 Km. Dia menuturkan bahwa pembangunan 1.000 Km jalan tersebut merupakan target pemerintah dalam lima tahun, bukan diserahkan kepada investor Tiongkok.

Basuki menjelaskan, setiap investor yang tertarik dalam pembangunan infrastruktur tak bisa seenaknya memilih-milih proyek. Pasalnya, pemerintah juga menerapkan sistem tender terbuka serta mewajibkan para investor melakukan studi kelayakan sebelum suatu proyek dilakukan.

Namun begitu, Basuki tak menampik adanya peran Tiongkok dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia hingga saat ini. Peran tersebut ditandai dengan adanya sejumlah dana pinjaman dari Tiongkok untuk proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Misalnya Tol Manado-Bitung, karna tidak layak secara financial sehingga investor bantu loan Tiongkok. Sama saja dengan Tol Samarinda-Balikpapan," kata Basuki.

Sebelumnya, ada hal menarik usai pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping di sela-sela KAA itu. Presiden Jokowi memastikan bahwa Tiongkok akan ikut berinvestasi dalam proyek infrastruktur.

Dari situs Sekretariat Kabinet disebutkan, proyek infrastruktur yang dibangun dengan menggandeng Tiongkok antara lain pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW).

Tak cuma itu, Tiongkok juga akan terlibat dalam pembangunan jalur kereta supercepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Sayang, pemerintah tak menyebutkan nama proyek berikut besaran nilai proyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com