Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Targetkan Ekspor ke Milan Naik 263 Persen

Kompas.com - 02/05/2015, 21:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menargetkan kenaikan nilai ekspor dari Indonesia ke Milan sebesar 263 persen, menjadi 8,27 miliar dollar AS pada 2019. Sepanjang 2014, nilai ekspor non-migas dari Indonesia ke Milan mencapai 2,28 miliar dollar AS. “Milan merupakan kota fesyen dunia yang selalu memikat para desainer, artis, fotografer, dan model dari seluruh dunia, serta industri kuliner dunia. Posisi ini menyebabkan Milan menjadi salah satu mitra penting bagi Indonesia,” kata Rachmat melalui keterangan tertulis diterima Kompas.com, Sabtu (2/5/2015).

Ekspor non-migas Indonesia ke Italia pada 2014 sebesar 2,28 miliar dollar AS, sedangkan ekspor non-migas Indonesia ke Italia pada periode Januari-Februari 2015 mencapai 346 juta dollar AS. Komoditas utama ekspor Indonesia ke Italia pada periode Januari-Februari 2015 adalah minyak sawit (HS 1511) dengan pangsa ekspor 40,3 persen, batubara (HS 2701) dengan pangsa 9,8 persen, kopi (HS 0901) dengan pangsa 6,6 persen, t-shirt (HS 6109) dengan pangsa 3,8 persen, dan sepatu kulit (HS 6403) dengan pangsa ekspor 3,2 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia ke Italia.

Adapun impor Indonesia dari Italia pada 2014 sebesar 1,72 miliar dollar AS, sementara pada periode Januari-Februari 2015 sebesar 218 juta dollar AS. Produk utama impor Indonesia dari Italia adalah mesin pencuci piring (HS 8422) dengan pangsa 13,8 persen, keran untuk pipa (HS 8481) dengan pangsa 7,9 persen, dan mesin pengolah tembakau (HS 8478) dengan pangsa 3,8 persen dari total impor Indonesia dari Italia.

Nation branding

Rachmat mengakui, target peningkatan ekspor Indonesia ke Italia tersebut tidak kecil. Peningkatan tersebut hanya dapat tercapai melalui kerja sama intensif yang terus diupayakan melalui kegiatan people to people contact antara pelaku bisnis kedua negara. “Saya optimistis melalui partisipasi Indonesia pada World Expo Milan (WEM) 2015 yang berlangsung selama 6 bulan, dari 1 Mei hingga 31 Oktober 2015, merupakan nation branding Indonesia di mata masyarakat Eropa, sekaligus menjadi katalisator peningkatan perdagangan dan investasi Indonesia ke arah yang semakin baik,” imbuh Rachmat.

Di WEM 2015, para pelaku bisnis Indonesia dipertemukan dengan pebisnis papan atas Italia untuk melakukan pembicaraan guna meningkatkan kerja sama kedua belah pihak. Acara dikemas dalam konsep business luncheon yang digelar di Hotel Principe Savoia, Milan, Italia.

Acara ini dihadiri President of Italian Trade Agency Riccardo Monti dan Dubes Indonesia untuk Italia August Parengkuan, serta 90 pengusaha kedua negara. Hadir dalam kesempatan itu Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian dan Perwakilan KADIN Chris Kanter.

Usai melakukan pertemuan, Mendag juga melakukan kunjungan ke dua perusahaan fesyen besar Italia, yaitu Fratelli Rossetti Factory (leather goods) dan Dolce & Gabana, dua ikon fesyen dunia. Dalam site visit tersebut, Mendag berharap perusahaan fesyen Italia tersebut dapat melakukan kerja sama dengan pelaku bisnis Indonesia dan sekaligus penjajakan investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com