Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Grosir Hanya Turun Tipis, BPS Sebut Pembeli Dirugikan

Kompas.com - 04/05/2015, 14:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Meski April 2015 merupakan musim panen raya, namun penurunan harga beras di tingkat grosir tidak turun signifikan sebagaimana penurunan harga gabah di tingkat petani.

“Pedagang grosir menurunkan harga tidak sejalan dengan penurunan harga gabah di petani dan beras di penggilingannya. Menurunkannya hanya sedikit,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, dalam paparan, Senin (4/5/2015).

Hal tersebut terlihat dari rekam data BPS terhadap perubahan rata-rata harga beras pada April 2015 dari tingkat petani, penggilingan, grosir hingga eceran.

Perubahan harga gabah kering panen di tingkat petani pada April 2015 turun sebesar 8,74 persen. Pada bulan sama, harga beras di tingkat penggilingan pun turun sebesar 7,53 persen.

Suryamin menyayangkan, penurunan harga beras di tingkat grosir hanya turun sebesar 3,08 persen. Sementara di tingkat eceran harga beras turun sebesar 4,82 persen. Suryamin menjelaskan, pada tingkat petani penurunan harga gabah sangat mudah terjadi. Ketika pasokan berlebih, karena kebutuhan petani yang mendesak, mereka akan menjual berapapun harga yang ditawar oleh pembeli.

“Pembeli datang ke kampung-kampung ‘Mau tidak saya beli? Kalau tidak mau saya pulang.’ Kalau pedagang, pedagang itu tidak disiplin. Harusnya kalau belinya turun, jualnya turun, jangan entar-entar. Saya melihatnya ada yang tidak responsif terhadap penurunan,” jelas Suryamin.

Suryamin mencontohkan, pedagang juga tidak responsif ketika terjadi penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), namun di sisi lain langsung menaikkan harga barang-barang ketika harga BBM naik. “Ini hanya kedisiplinan dari pelaku bisnis, kalau menurut kami. Seharusnya tidak terjadi seperti itu, karena yang dirugikan pembeli,” ucap Suryamin.

BPS melaporkan harga GKP di tingkat petani pada April 2015 turun 8,74 persen (m-to-m) menjadi Rp 4.106,73 per kilogram. Harga GKP di tingkat penggilingan pada periode sama turun 8,78 persen menjadi Rp 4.187,27 per kilogram.

Harga GKP tertinggi sebesar Rp 9.000 per kilogram di Kalimantan Tengah dan terendah Rp 3.000 per kilogram di Jawa Timur. Sementara itu, harga beras medium di tingkat penggilingan pada April 2015 sebesar Rp 8.597,64 per kilogram atau turun 7,53 persen (m-to-m) yang sebesar Rp 9.298,25 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com