Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkali-kali Kena Krisis, Reza Berhasil Bangkit

Kompas.com - 06/05/2015, 06:07 WIB

KOMPAS.com - Pantang menyerah menjadi motto hidup dalam menjalani bisnis ala Fernanda Reza Muhammad. Pasalnya, pria yang kerap disapa Reza ini memulai bisnis ketika krisis moneter mendera Indonesia di tahun 1998. Pada saat itu pula, dia baru saja terkena PHK dari tempat kerjanya.

Agar bisa melanjutkan hidup, Reza memutuskan untuk membuka usaha dekorasi kulit kerang berupa tutup kloset dengan modal Rp 40 juta. Keterampilan membuat tutup kloset dari kulit kerang ini dia pelajari secara otodidak. Bahan dasar kerajinan ini adalah kerang dan pasir pantai yang kemudian dibalut dengan resin.

Saat itu, dia hanya mampu memproduksi produk ketika ada pesanan dari konsumen. Reza mencoba untuk memperkenalkan produk kerajinannya kepada perusahaan-perusahaan perlengkapan kamar mandi di luar negeri lewat email.

Rupanya strategi promosi seperti itu cukup berhasil. Dia mendapat respon positif pertama kali dari produsen perlengkapan kamar mandi dari Australia. Lambat laut, produknya makin banyak peminatnya, terutama dari luar negeri.

Pada awal menjalani usaha ini, Reza hanya memproduksi kurang dari satu kontainer atau kurang dari 1.200 unit barang per bulan. Dia dibantu lima orang dalam produksi. Dia mampu mendapatkan konsumen dari sejumlah negara  diantaranya AS, Bahrain dan Brazil. Seiring permintaan yang semakin bertambah, jumlah produksinya pun meningkat tajam. “Kami sampai kewalahan untuk mengerjakan permintaan,” katanya.

Membesarkan usaha kerajinan dari kulit kerang ini menurut Reza memang tidak mudah, dibutuhkan ketekunan dan fokus untuk membuat usaha bisa tetap eksis. Pasalnya, kejayaan usaha besutannya ini sempat meredup saat munculnya produsen baru baru asal China di tahun 2003. “Saat itu produk dari China muncul tapi harganya jauh lebih murah,” katanya pada Kontan.

Dampaknya, jumlah pesanan konsumen turun siginifikan hingga 60 persen dari biasanya. Kondisi ini berlangsung selama dua tahun. Pada saat sulit tersebut, dia harus menguras tabungannya untuk mempertahankan usaha.

Salah satu strategi yang dia jalankan adalah mempertahankan kualitas produk dengan fokus menyasar kalangan kelas menengah atas. Selain itu, Reza lebih gencar lagi berpromosi. Dia semakin rajin mengikuti pameran produk di luar negeri. Berkat kesabarannya, dia mendapatkan banyak konsumen dari negara yang belum pernah dimasuki seperti Afrika, China dan negara lainnya.

Lantaran berfokus pada pasar ekspor, resesi global yang terjadi sejak akhir 2008 silam ikut berimbas pada usahanya. Omzetnya sempat terpangkas hingga 50 persen. Dari situ, Reza mulai melirik untuk juga menggarap pasar lokal. "Saya lantas sering ikut pameran kerajinan di dalam negeri juga," ujar Reza.

Kini, omzetnya makin membaik seiring pengetatan biaya operasional yang dia lakukan. Salah satu strateginya adalah dengan memangkas jumlah karyawan dari 100 orang menjadi 40 orang saja saat ini.

Reza juga rajin menambah variasi produk kerajinan kerangnya agar konsumen memiliki pilihan yang lebih banyak. (Tri Sulistiowati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com